Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia Presiden Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

- Redaksi

Senin, 27 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi memberikan pidato pada SPBE Summit 2024 dan Peluncuran Govtech Indonesia di Istana Negara – Jakarta, Senin (27/05/2024). (Foto: Humas Sekretariat Kabupaten/Oji)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan GovTech Indonesia bernama INA Digital pada Konferensi Tingkat Tinggi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/05/2024) pagi. INA Digital merupakan platform layanan digital pemerintahan terintegrasi dan akan mulai diluncurkan pada September 2024.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah perlu memperkuat infrastruktur dan melakukan transformasi teknologi pemerintah guna meningkatkan daya saing Indonesia.

“Kita harus memperkuat infrastruktur publik digital kami, semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik di negara kita. Kita juga harus memperkuat transformasi menuju teknologi pemerintah kami memiliki satu portal terintegrasi yang kami sebut INA Digital, dimana terdapat layanan pendidikan, layanan kesehatan, layanan izin usaha, perpajakan dan lain sebagainya..

Peluncuran ini, kata Presiden, merupakan tahap awal integrasi layanan digital nasional yang harus terus ditingkatkan dan dilanjutkan secara bertahap.

“Ini tahap awal kita mulai, tapi tidak apa-apa, menurut saya migrasinya harus bertahap. Yang penting mulai dulu, ASN digitalnya juga disiapkan, sistemnya terus disosialisasikan, lalu terus ditingkatkan. dan dilanjutkan secara bertahap,” ujarnya.

Kepala Negara menegaskan, kehadiran birokrasi harusnya melayani masyarakat, bukan mempersulit atau bahkan memperlambatnya.

“Tolak ukurnya harusnya kepuasan masyarakat, manfaat yang diterima masyarakat, kemudahan dalam bermasyarakat. “Tapi bagaimana bisa lebih mudah kalau di kementerian, di lembaga, di pemerintah provinsi, kabupaten/kota kurang lebih ada 27 ribu permohonan,” kata Kepala Negara.

Presiden mengkritisi adanya 27 ribu aplikasi pelayanan publik milik pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang tidak terintegrasi dan tumpang tindih. Untuk itu, Presiden meminta pemerintah berhenti membuat aplikasi baru yang berjalan mandiri.

“Mulai tahun ini, berhenti membuat platform baru, berhenti. Sebab tadinya ada 27 ribu aplikasi. “Tahun ini saja, kemarin kita cek saat kita membuat anggarannya, ada Rp6,2 triliun yang akan digunakan untuk membuat aplikasi baru, membuat platform baru,” kata Presiden.

Bahkan, lanjutnya, ada kementerian yang memiliki lebih dari 500 aplikasi. “Karena setiap waktu, mungkin dulu, setiap ganti menteri, ganti lamaran, kalau ganti dirjen, ganti lamaran. Sama di daerah, ganti gubernur, ganti lamaran, ganti kepala dinas, ganti lamaran. Orientasinya selalu proyek. Itu yang kita hentikan dan tidak bisa kita lanjutkan, tambah Presiden.

Dengan INA Digital, Presiden berharap pelayanan pemerintah kepada masyarakat dapat dipermudah dan diintegrasikan melalui satu aplikasi.

“Setiap kementerian/lembaga dan pemerintah daerah harus bersinergi untuk mengintegrasikan dan menginteroperasikan aplikasi dan data, tidak ada alasan lagi untuk itu karena mereka merasa data itu milik saya, data itu milik saya, data milik saya. kementerian, datanya milik lembaga saya, datanya milik pemerintah daerah saya. Itu tidak mungkin lagi, kita tidak akan maju jika kita mempertahankan egosentrisme itu. Jadi sekali lagi, tinggalkan kebiasaan-kebiasaan lama, tinggalkan pola pikir lama sekali,” ujarnya.(DND/ABD)

NewsRoom.id

Berita Terkait

Lululemon Bermitra Dengan BNP Paribas Terbuka Sebagai Penjual Pakaian Resmi
Rahasia Kuantum di Dalam Berlian yang Ditumbuhkan di Lab
Grafena Sudut Ajaib MIT Baru Saja Mengubah Superkonduktivitas
Audit Mutu IKN Penting Agar Tidak Menjadi Proyek Sembarangan
Marimekko Membuka Toko Paris Pertama Dan Ini Merupakan Peta Jalan Untuk Masa Depan
Para Ilmuwan Menemukan Solusi Bakteri yang Potensial untuk “Bahan Kimia Selamanya”
Bahan-Bahan Kehidupan yang Terlihat di Galaksi-galaksi yang “Mirip Alam Semesta Awal” yang Penuh Kekerasan.
36 Kasus Satwa Liar Tercatat di Aceh, Tertinggi Memang

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 05:07 WIB

Lululemon Bermitra Dengan BNP Paribas Terbuka Sebagai Penjual Pakaian Resmi

Jumat, 7 November 2025 - 04:36 WIB

Rahasia Kuantum di Dalam Berlian yang Ditumbuhkan di Lab

Jumat, 7 November 2025 - 04:05 WIB

Grafena Sudut Ajaib MIT Baru Saja Mengubah Superkonduktivitas

Jumat, 7 November 2025 - 03:03 WIB

Audit Mutu IKN Penting Agar Tidak Menjadi Proyek Sembarangan

Jumat, 7 November 2025 - 00:58 WIB

Marimekko Membuka Toko Paris Pertama Dan Ini Merupakan Peta Jalan Untuk Masa Depan

Kamis, 6 November 2025 - 23:56 WIB

Bahan-Bahan Kehidupan yang Terlihat di Galaksi-galaksi yang “Mirip Alam Semesta Awal” yang Penuh Kekerasan.

Kamis, 6 November 2025 - 23:25 WIB

36 Kasus Satwa Liar Tercatat di Aceh, Tertinggi Memang

Kamis, 6 November 2025 - 22:54 WIB

Pengurus PP Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Berita Terbaru

Headline

Rahasia Kuantum di Dalam Berlian yang Ditumbuhkan di Lab

Jumat, 7 Nov 2025 - 04:36 WIB

Headline

Audit Mutu IKN Penting Agar Tidak Menjadi Proyek Sembarangan

Jumat, 7 Nov 2025 - 03:03 WIB