Sekretariat Kabinet Republik Indonesia | Presiden Jokowi Pimpin Rapat Persiapan Keanggotaan Indonesia di OECD

- Redaksi

Jumat, 17 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menko Perekonomian memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (16/04/2024). (Foto: Humas Sekretariat Kabupaten/Rahmat)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas (ratas) membahas persiapan Indonesia menjadi negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Kamis (16/05/2024), di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam keterangan pers usai mengikuti pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Indonesia telah diterima sebagai negara aksesi OECD bersama Argentina pada Pertemuan Dewan Menteri (MCM) OECD yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida. di Paris, dua pekan lalu, tepatnya 2-3 Mei 2024.

“Pada Pertemuan Dewan Menteri, Indonesia dan Argentina menerima permohonan mereka. Hingga pertemuan kemarin, Argentina telah melakukan proses selama lima tahun, sedangkan Indonesia, mulai dari surat yang dikirimkan OECD, telah melakukan proses selama tujuh bulan. ,” kata Airlangga.

Airlangga menjelaskan, negara aksesi adalah negara yang sedang dalam proses menjadi anggota. Negara yang berstatus sama dengan Indonesia dan Argentina adalah Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Negara-negara tersebut rata-rata sudah menjalani prosesnya lebih dari dua tahun, bahkan Brazil sudah mendekati lima tahun.

Praktik yang dilakukan beberapa negara yang sudah menjadi anggota aksesi, Kosta Rika butuh waktu enam tahun, Kolombia tujuh tahun, Chile tiga tahun. Jadi kita harus belajar dari Chile bagaimana mereka bisa lebih cepat menjadi anggota, ujarnya.

Airlangga menambahkan, Indonesia telah menjadi mitra OECD sejak tahun 2007 dan berpartisipasi dalam program regional Asia Tenggara sejak tahun 2014.

Pertemuan tersebut juga membahas inisiatif Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang mencakup empat pilar penting. Airlangga mengatakan Indonesia telah menyelesaikan perundingan pilar kedua terkait rantai pasok, dan akan segera menyelesaikan pilar pertama terkait perdagangan.

“Yang belum selesai itu terkait tenaga kerja, lingkungan hidup, ekonomi digitaldan juga fasilitasi perdagangan Dan kebijakan persaingan. “Itu sesuatu yang belum bisa diselesaikan oleh semua negara, tidak hanya Indonesia,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya semikonduktor dan mineral kritis dalam konteks global saat ini. Presiden memberikan arahan kepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendorong beasiswa di bidang tersebut mikroelektronika yang strategis bagi pengembangan industri semikonduktor. Selain itu, pemerintah juga menjajaki kerja sama sumber daya manusia dengan Jerman di bidang tersebut.

“Saya laporkan dalam pertemuan dengan para menteri di Jerman, kami sedang mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia untuk berkolaborasi dengan Jerman, agar mereka bisa berpartisipasi di sekolah-sekolah. akademi chip mereka punya, kemudian mereka juga bisa magang di perusahaan semikonduktor yang mereka dirikan,” kata Airlangga.

Keterlibatan dalam OECD diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Indonesia, melalui peningkatan investasi dan adopsi praktik terbaik global, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem semikonduktor global. (TGH/PBB)

NewsRoom.id

Berita Terkait

Sleep Apnea Secara Dramatis Meningkatkan Risiko Parkinson, Studi Menemukan
Mengapa Resiko Beli Sekarang, Bayar Nanti Lebih Besar Dari Imbalannya
Struktur Misterius yang Ditemukan di Bawah Bumi Dapat Menjelaskan Mengapa Planet Kita Mendukung Kehidupan
USK Gelar FGD Rumuskan Kebijakan Penanganan Tambang Ilegal di Aceh
Ayah tiri Alvaro bunuh diri di Ruang Konseling Polres Jakarta Selatan
Bagaimana AI dan BNPL Menulis Ulang Belanja Liburan
Lemak Perut Tersembunyi yang Diam-diam Menua Otak Anda
Ilmuwan Temukan Pemicu Tersembunyi di Balik Ledakan Gunung Berapi

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 00:48 WIB

Sleep Apnea Secara Dramatis Meningkatkan Risiko Parkinson, Studi Menemukan

Selasa, 25 November 2025 - 00:17 WIB

Mengapa Resiko Beli Sekarang, Bayar Nanti Lebih Besar Dari Imbalannya

Senin, 24 November 2025 - 23:46 WIB

Struktur Misterius yang Ditemukan di Bawah Bumi Dapat Menjelaskan Mengapa Planet Kita Mendukung Kehidupan

Senin, 24 November 2025 - 23:15 WIB

USK Gelar FGD Rumuskan Kebijakan Penanganan Tambang Ilegal di Aceh

Senin, 24 November 2025 - 22:44 WIB

Ayah tiri Alvaro bunuh diri di Ruang Konseling Polres Jakarta Selatan

Senin, 24 November 2025 - 20:09 WIB

Lemak Perut Tersembunyi yang Diam-diam Menua Otak Anda

Senin, 24 November 2025 - 19:38 WIB

Ilmuwan Temukan Pemicu Tersembunyi di Balik Ledakan Gunung Berapi

Senin, 24 November 2025 - 19:07 WIB

Gubernur Minta Musprov Ditunda, Ini Tanggapan PMI Aceh

Berita Terbaru