Viral Pembuat Martabak Tuduh Petugas Dishub 'Malak': Bukan Jualan, Dipolisikan Juga

- Redaksi

Kamis, 16 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ponimin mengatakan, sehari setelah adu mulut dengan anggota Dinas Perhubungan pada Selasa (14/5), dirinya masih berjualan. Namun, dia tidak bisa bergerak sebebas biasanya:

Ada mobil Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang terparkir di dekat mobil pikap yang biasa ia jual.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Selasa saya buka sekitar pukul 20.30 WIB, petugas Dishub kurang lebih, mobil derek 2 buah, crane Dinas Pertamanan 1 buah dan anggota Dishub banyak yang berjualan,” kata Ponimin saat ditemui di Jalan Gajah Mada, Rabu malam (15/5).

Tak lama kemudian, mobil derek tersebut mundur di samping mobil yang kami jual, hanya (jarak) sekitar 30 cm. “Jadi saya tidak bisa melakukan aktivitas apa pun,” lanjutnya.

Ponimin mengatakan, ada petugas Dinas Perhubungan yang mendatanginya untuk menanyakan kepemilikan mobil. Namun, sebelum mereka sempat merespons, personel tersebut pergi.

Ponimin pun mengaku menunggu. Namun, belum ada kejelasan. Hingga sekitar pukul 22.00 WIB, petugas Dishub mulai membubarkan diri.

Ia pun memilih menutup usahanya karena tidak ada pembeli.

“Saat itu lampu penjualan juga sudah dimatikan sehingga otomatis tutup dan masyarakat takut untuk membeli,” ujarnya.

“Malam itu saya menjual 2 loyang martabak. Saya masih memiliki sisa adonan yang banyak dan saya membuangnya. “Karena besok adonan martabaknya belum bisa kita buat,” lanjutnya.

Martabak malak via jukir

Ponimin mengatakan, sebelumnya anggota Dinas Perhubungan sudah meminta martabak miliknya. Tapi tidak secara langsung. Sebaiknya mintalah petugas parkir untuk berada di lokasi.

“Yang pertama datang ke saya tukang parkir itu goreng. Lalu dia bilang 'Bu, pesan martabak ya Bu. Dishub'. Lalu saya berpikir, kalau ibu punya hubungan seperti ini, saya tidak tahu. dimana pembayarannya,” lanjutnya.

Di sisi lain, Ponimin menjelaskan, dirinya tidak mengklaim anggota Dishub mengunyah 5 martabak.

“Perlu diperjelas, di video dijelaskan Anda meminta 5 loyang martabak. “Itu salah, saya tidak mengucapkan kata-kata itu,” katanya.

“Pesan coklat kacang saja,” ujarnya.

Menyerah untuk diawasi

Ponimin dan istrinya, Siska pasrah dilaporkan ke polisi. Keduanya dilaporkan petugas Dishub bernama Julianto Chandra (38 tahun) atas dugaan pencemaran nama baik.

“Saya sebagai warga masyarakat merasa sedih, sedih sekali,” kata Ponimin.

“Tapi kalau prosedurnya seperti ini, tidak apa-apa. “Kalau saya dipanggil polisi, saya akan mengatakan yang sebenarnya,” lanjutnya.

Di sisi lain, Ponimin mengaku kaget. Sebab, selain dipolisikan, meteran listriknya juga dicabut.

“Saya berjualan di trotoar yang salah. Aku mengakuinya. Tapi kenapa meteran listrik yang saya jual diambil? Meteran saya resmi, tidak mencuri arus, katanya.

Untuk itu, Ponimin mengaku akan segera mendatangi kantor PLN untuk memastikan alasan pencabutan tersebut.

Kadishub membantah anggotanya malas

Di sisi lain, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis membantah anggotanya melakukan pelecehan terhadap pedagang martabak.

Menurut dia, anggota Dishub hanya bertugas mengikuti tata cara pelarangan penjualan mobil di trotoar.

Memang benar itu anggota saya (di video), tapi saya akan coba klarifikasi. Tapi benar, saya tidak yakin, kata Iswar saat dikonfirmasi, Selasa (14/5). ).

Menurut Iswar, yang terjadi sebenarnya petugas melarang berdagang atau parkir di sekitar lokasi.

“Itu menurut saya saja, karena di situ dilarang parkir. Atau melarang pedagang lalu mereka seolah membalas dengan menjadikannya viral dan menakut-nakuti anggota saya, katanya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Viral Jokowi Disebut 'Joko Wikodo' di Forum Ekonomi Baru Bloomberg
Ilmuwan Ungkap Rahasia Jamur dari Kapal Era Perang Saudara yang Tenggelam
Peneliti Ungkap Mekanisme Penyembuhan Otot yang Sangat Cepat
Viral Jokowi Disebut 'Joko Wikodo' di Forum Ekonomi Baru Bloomberg
Mengapa KPK tidak pernah memamerkan tumpukan uang sitaan kasus korupsi sebelumnya?
Hasil Luar Biasa: Chip Retina Revolusioner Memungkinkan Pasien dengan Kehilangan Penglihatan Parah untuk Membaca Kembali
Bagaimana Aplikasi Beli-Sekarang-Bayar-Nanti dan Uang Kembali Mendorong Belanja Liburan
Penurunan Berat Badan di Usia Paruh Baya Dapat Memicu Peradangan Otak yang Tak Terduga

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 03:31 WIB

Viral Jokowi Disebut 'Joko Wikodo' di Forum Ekonomi Baru Bloomberg

Sabtu, 22 November 2025 - 00:55 WIB

Ilmuwan Ungkap Rahasia Jamur dari Kapal Era Perang Saudara yang Tenggelam

Sabtu, 22 November 2025 - 00:24 WIB

Peneliti Ungkap Mekanisme Penyembuhan Otot yang Sangat Cepat

Jumat, 21 November 2025 - 23:53 WIB

Viral Jokowi Disebut 'Joko Wikodo' di Forum Ekonomi Baru Bloomberg

Jumat, 21 November 2025 - 23:22 WIB

Mengapa KPK tidak pernah memamerkan tumpukan uang sitaan kasus korupsi sebelumnya?

Jumat, 21 November 2025 - 21:18 WIB

Bagaimana Aplikasi Beli-Sekarang-Bayar-Nanti dan Uang Kembali Mendorong Belanja Liburan

Jumat, 21 November 2025 - 20:47 WIB

Penurunan Berat Badan di Usia Paruh Baya Dapat Memicu Peradangan Otak yang Tak Terduga

Jumat, 21 November 2025 - 19:45 WIB

Bagaimana Anda ingin mereformasi Polri? Ada pejabat tinggi yang menjadi anggota komisi

Berita Terbaru

Headline

Peneliti Ungkap Mekanisme Penyembuhan Otot yang Sangat Cepat

Sabtu, 22 Nov 2025 - 00:24 WIB