Ada mobil TNI AD di lokasi kejadian. Rp. Pabrik Uang Palsu Senilai 22 Miliar, Ternyata Ini Peran Pemiliknya…

- Redaksi

Minggu, 23 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Polda Metro Jaya menggerebek Rp. Pabrik uang palsu senilai Rp 22 miliar berkedok kantor publik di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.

Saat penggerebekan, ada mobil bernomor polisi TNI AD yang terparkir di lokasi. Mobil tersebut adalah Toyota Hilux berwarna hijau dengan plat dinas TNI 75345-03.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Kapendam Jaya Kolonel Inf Deki R Putra pun angkat bicara terkait penemuan mobil berpelat nomor dinas TNI tersebut.

“Kami izin mengatakan benar (mobil ada di lokasi),” kata Deki saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, dikutip Sabtu (22/6/2024).

Deki mengatakan, mobil berpelat dinas TNI itu kedapatan digunakan tersangka FF. Menurutnya, FF meminjam mobil berpelat dinas itu dari keluarganya yang tergabung dalam TNI. “(Tersangka FF-red) meminjamnya untuk berkunjung, dan (anggota keluarga-red) tidak tahu kenapa,” ujarnya.

Deki menjelaskan, mobil tersebut telah didaftarkan kepada Kepala Kodam Jaya (Kapaldam Jaya) sebagai pihak yang berhak menerbitkan pelat dinas di Paldam Jaya. Menurut dia, mobil berpelat resmi itu didaftarkan sejak 2020 dengan masa berlaku berakhir pada 2021.

Namun pemiliknya adalah purnawirawan Kolonel CHB, Bapak R Djarot, yang akan pensiun pada tahun 2021, kata Deki. Terakhir sampai di Jawa Barat dan mobil di tempat kejadian perkara (Kembangan) itu dipinjam dari keluarga salah satu tersangka, diparkir di garasi samping TKP, lanjutnya.

Peran Tersangka Sindikat Pabrik Uang Palsu di Jakbar Terungkap, Ada Investor dan Pembelinya. Polda Metro Jaya masih mendalami kasus pabrik uang palsu senilai Rp 22 miliar yang berkantor pusat di kantor akuntan publik di kawasan Srengseng, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, tersangka kasus pabrik uang palsu masing-masing berinisial M alias Mul, FF, YS alias Ustad, MDCF.

Tak hanya itu, pihaknya juga menetapkan tiga orang dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus ini, yakni A, I, dan P.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, sindikat ini beroperasi sejak April (2024) hingga kemarin tertangkap, kata Wira dalam konferensi persnya dikutip Sabtu (22/6/2024).

Wira menjelaskan, sindikat pabrik uang palsu berawal dari pelaku M yang berperan sebagai pemodal.

Menurutnya, M mengeluarkan uang sebesar Rp. 300 juta untuk membiayai peralatan pembuatan uang palsu. Mulai April 2024, tersangka M membeli peralatan untuk memproduksi uang palsu yang kemudian disimpan di gudang kawasan Gunung Putri, kata Wira.

Kata Wira, dari situlah otak pelaku memulai operasi sindikat pabrik uang palsu dengan merekrut I (DPO), FF, YS dan MCDF.

Keempat tersangka dipekerjakan oleh M untuk memproduksi uang palsu senilai Rp. pecahan 100 ribu dan dikemas. Sedangkan pelaku A yang kini berstatus DPo berperan sebagai pembeli mesin dan peralatan pencetak uang palsu.

“Uang palsu banyak diproduksi di kawasan Gunung Putri, namun masa sewa gudang baru habis 50 persen.

Jadi, mereka pindah ke Villa Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat untuk terus memproduksi uang palsu hingga pesanan yang diminta Saudara P (DPO) sebesar Rp 22 miliar, kata Wira.

Sementara Wira menjelaskan Mul Cs berhasil membuat uang kertas palsu senilai Rp 220 ribu. pecahan 100 ribu.

Kemudian pelaku M alias Mul membawa uang palsu tersebut ke kantor akuntan publik di kawasan Kembangan, Jakarta Barat dengan bantuan MDCF untuk digunakan sebagai tempat pemotongan uang palsu dan mengemasnya. Nanti akan kita selidiki apakah itu hanya hoaks atau benar-benar disewakan kepada akuntan publik, ujarnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 244 KUHP dan Pasal 245 KUHP juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara

NewsRoom.id

Berita Terkait

Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan
Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan
Ilmuwan Menemukan Tanda Peringatan Dini Alzheimer yang Tersembunyi dalam Pemindaian Otak Rutin
Bagaimana Pengecer yang Tangguh Mengatasi Krisis Arus Kas di bulan Januari
Penelitian Baru Mengungkap Mengapa Pelukan Hangat Terasa Sangat Menyenangkan
Anies Cerita ke Anak Korban Banjir di Aceh, Tenda Pengungsi Jebol
Bobby potong anggaran bencana Sumut dari Rp. 843 miliar menjadi Rp. 70 Miliar, Warga Rugi Saat Banjir Datang!
Presiden Diminta Pecat Bahlil dan Dirut PLN Menyusul Kebohongan Soal Listrik di Aceh Sembuh 93%

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:53 WIB

Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan

Rabu, 10 Desember 2025 - 04:22 WIB

Pemerintahan Prabowo Tobat Akan Mengembalikan Lahan Kelapa Sawit Menjadi Hutan

Rabu, 10 Desember 2025 - 02:48 WIB

Ilmuwan Menemukan Tanda Peringatan Dini Alzheimer yang Tersembunyi dalam Pemindaian Otak Rutin

Rabu, 10 Desember 2025 - 02:17 WIB

Bagaimana Pengecer yang Tangguh Mengatasi Krisis Arus Kas di bulan Januari

Rabu, 10 Desember 2025 - 01:45 WIB

Penelitian Baru Mengungkap Mengapa Pelukan Hangat Terasa Sangat Menyenangkan

Rabu, 10 Desember 2025 - 00:43 WIB

Bobby potong anggaran bencana Sumut dari Rp. 843 miliar menjadi Rp. 70 Miliar, Warga Rugi Saat Banjir Datang!

Selasa, 9 Desember 2025 - 23:11 WIB

Presiden Diminta Pecat Bahlil dan Dirut PLN Menyusul Kebohongan Soal Listrik di Aceh Sembuh 93%

Selasa, 9 Desember 2025 - 22:40 WIB

Para astronom Menemukan Salah Satu Struktur Berputar Terbesar yang Pernah Dilihat di Alam Semesta

Berita Terbaru