Alih-alih menggunakan bahasa Jawa, ternyata Sultan Hamengkubuwono X menggunakan bahasa khusus untuk ngobrol dengan ayahnya

- Redaksi

Kamis, 6 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Sri Sultan Hamengkubuwono

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sejak kecil, sudah ada tradisi di Keraton Yogyakarta yang mengharuskan anak laki-laki yang disunat segera meninggalkan Keraton.

Mereka harus hidup mandiri di luar Keraton Yogyakarta, hanya dibantu oleh pembantu yang ditunjuk.

Kondisi inilah yang membuat Sultan Hamengkubuwono

Namun semua itu berubah ketika pada tahun 1967, Sri Sultan HB X diminta membantu ayahnya menjalankan tugasnya di Jakarta.

Prestasinya terus meningkat ketika ia mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo Mangkubumi pada tahun 1974 yang berarti ia akan menggantikan ayahnya sebagai penerus Keraton Yogyakarta.

Mengingat kenangan bersama ayahnya, Sultan HB

Sultan berkesempatan diwawancarai oleh program televisi Net, Satu Indonesia.

Di sana, Sultan bercerita tentang cara dirinya berkomunikasi dengan ayahnya yang dianggap eksentrik.

Lahir dan besar di Keraton Yogyakarta yang sarat dengan budaya Jawa, ternyata Sultan menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan ayahnya.

“Setelah saya besar, saya bantu beliau pada tahun 1965 hingga 1978, di sana saya banyak berdiskusi (dengan Sultan HB IX),” kata Sultan HB

“Saya dan Almarhum (Sri Sultan HB IX) tidak bisa berbahasa Jawa, tapi bahasa Indonesia.” Sultan menambahkan.

“Kalau pakai bahasa Jawa ada gapnya. Karena bahasa Jawa ada tingkatannya, jadi ada gap dalam membangun komunikasi antara anak dan ayah.”

“Tapi bahasa Indonesianya jauh lebih fasih kan?” Sultan HB

Memang dalam bahasa Jawa ada aturan khusus dalam berbicara dengan orang yang lebih tua.

Misalnya untuk kata “rumah” sendiri terdapat 2 kata yang berbeda yaitu “wangsul” dan “kondur”.

Wangsul hanya digunakan untuk teman dekat saja, seperti teman bermain atau teman kerja.

Sedangkan kondur digunakan ketika berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, atau misalnya atasan kerja untuk menunjukkan kesopanan. Padahal, keduanya berarti “pulang”. ***

NewsRoom.id

Berita Terkait

Mereka berhak untuk bahagia dan kreatif
Transformasi Berkembang Dengan Starbucks Menjual Saham Mayoritas Di Tiongkok
Mengapa “Bumi Super” Baru Ini Membuat Para Ilmuwan Begitu Bersemangat Tentang Kehidupan Alien
Protein Unta dan Llama Menjanjikan untuk Gangguan Otak
Kuota preman Gubernur Riau Abdul Wahid terpakai untuk perjalanan ke Inggris – Brazil
Geram Tanahnya Diklaim, JK Ingatkan Lippo Group: Jangan Main-main di Makassar!
Bagaimana Klub Cukur Dolar Unicorn yang Jatuh Bertujuan Memulihkan Statusnya
Bayangan Lubang Hitam Bisa Mengungkap Batasan Teori Relativitas Einstein

Berita Terkait

Kamis, 6 November 2025 - 03:17 WIB

Mereka berhak untuk bahagia dan kreatif

Kamis, 6 November 2025 - 01:13 WIB

Transformasi Berkembang Dengan Starbucks Menjual Saham Mayoritas Di Tiongkok

Kamis, 6 November 2025 - 00:41 WIB

Mengapa “Bumi Super” Baru Ini Membuat Para Ilmuwan Begitu Bersemangat Tentang Kehidupan Alien

Kamis, 6 November 2025 - 00:10 WIB

Protein Unta dan Llama Menjanjikan untuk Gangguan Otak

Rabu, 5 November 2025 - 23:39 WIB

Kuota preman Gubernur Riau Abdul Wahid terpakai untuk perjalanan ke Inggris – Brazil

Rabu, 5 November 2025 - 21:04 WIB

Bagaimana Klub Cukur Dolar Unicorn yang Jatuh Bertujuan Memulihkan Statusnya

Rabu, 5 November 2025 - 20:33 WIB

Bayangan Lubang Hitam Bisa Mengungkap Batasan Teori Relativitas Einstein

Rabu, 5 November 2025 - 20:02 WIB

Apakah Materi Gelap Dikendalikan oleh “Kekuatan Kelima” Rahasia?

Berita Terbaru

Headline

Mereka berhak untuk bahagia dan kreatif

Kamis, 6 Nov 2025 - 03:17 WIB

Headline

Protein Unta dan Llama Menjanjikan untuk Gangguan Otak

Kamis, 6 Nov 2025 - 00:10 WIB