NewsRoom.id – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, proses pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) harus mematuhi sejumlah aturan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Termasuk memperhatikan penggunaan sumber daya manusia, teknologi, dan geopolitik Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara pada peringatan Hari Lahir Bung Karno yang digelar PDIP.
Kami menjadi hebat dengan memindahkan ibu kota? “Kita akan hebat, kata Bung Karno, kalau kesadaran geopolitik kita kuasai, ilmu pengetahuan kita kuasai,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
Hasto menegaskan, perumusan kepentingan nasional diperlukan untuk membangun IKN. Pertama, melalui teknologi.
Ia lantas mencontohkan Presiden pertama RI, Soekarno alias Bung Karno yang banyak melahirkan insinyur.
“Bung Karno mengutus begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, para insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirim ke luar negeri bukannya meminta-minta modal kepada investor, mereka sama saja dengan cara Belanda dulu, mereka tidak berubah, ” jelasnya.
Kemudian, kata Hasto, politik luar negeri diperbarui. Kemudian, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam.
“Jadi sumber daya alam bukan yang terdepan, bukan yang terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional kita. “Hal ini sudah teruji secara teoritis dan empiris,” ujarnya.
Maka marilah kita sebagai generasi muda, sebagai kader bangsa Indonesia. Indonesia bukan sembarang bangsa. Indonesia lahir setelah revolusi Perancis, kata Hasto. ()
NewsRoom.id