Sayap bersenjata kelompok Perlawanan Hamas, pada hari Jumat, mengumumkan lebih banyak serangan terhadap tentara Israel di Jalur Gaza, mengklaim telah membunuh dan melukai sejumlah dari mereka, Agensi Anadolu laporan.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al-Qassam mengatakan mereka meledakkan sebuah rumah jebakan dengan pasukan Israel di dalamnya di lingkungan Zeitoun, sebelah timur Kota Gaza, yang mengakibatkan korban jiwa di antara pasukan tersebut.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa pejuang Al-Qassam mendeteksi sebuah helikopter Israel mendarat di dekat daerah tersebut untuk mengevakuasi para korban.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dalam pernyataan lain, Al-Qassam mengatakan para pejuangnya meledakkan terowongan di wilayah Zeitoun timur, menyebabkan korban jiwa di kalangan tentara Israel.
Di kota selatan Rafah, kelompok tersebut mengatakan pihaknya menembakkan mortir ke arah pasukan Israel di lingkungan Tal Al-Sultan di Rafah barat, dan juga menargetkan tank Israel di daerah yang sama dengan granat berpeluncur roket.
Tentara Israel belum mengomentari pernyataan Al-Qassam.
Sebelumnya, tentara Israel melaporkan kelanjutan serangannya di Jalur Gaza selatan dan tengah, mengklaim bahwa “selama 24 jam terakhir, pasukan militer telah melenyapkan sejumlah militan dan menemukan banyak senjata dan bukaan terowongan bawah tanah.”
Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah berlanjutnya serangan brutal di Gaza sejak kelompok Palestina Hamas menyerang pada tanggal 7 Oktober, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Hampir 37.300 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum perang pecah. menyerbu pada tanggal 6 Mei.
MEMBACA: Pasokan makanan di Gaza selatan terancam, kata para pejabat PBB
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id