Startup Prancis Dust telah mengumpulkan dana Seri A senilai $16 juta yang dipimpin oleh Sequoia Capital. Dengan Dust, perusahaan dapat membuat asisten AI khusus dan membagikannya kepada karyawan sehingga mereka dapat bekerja lebih efisien.
Namun, yang menarik tentang Dust adalah perbedaannya dengan perusahaan lain yang mengerjakan agen perusahaan atau asisten AI secara umum. Tidak seperti alat yang ditujukan untuk konsumen seperti ChatGPT, asisten Dust terhubung ke data dan dokumen perusahaan. Misalnya, saat Anda membuat asisten baru di Dust, Anda dapat mengaitkannya dengan halaman Notion, dokumen yang disimpan di Google Drive, percakapan Intercom, atau percakapan Slack.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pada saat yang sama, tidak seperti kebanyakan startup AI yang bekerja pada agen perusahaan, Dust percaya bahwa perusahaan harus memiliki banyak asisten AI — bukan hanya satu. Setiap asisten dapat berguna untuk melakukan serangkaian tugas tertentu dan memecahkan masalah umum yang dihadapi tim tertentu.
Secara lebih praktis, tim dukungan dapat menggunakan asisten Dust yang memahami konten basis pengetahuan dan interaksi dukungan sebelumnya. Dengan cara ini, anggota tim baru di tim dukungan dapat mengajukan pertanyaan kepada asisten @supportExpert dan mendapatkan jawaban yang relevan.
Tim SDM dapat membuat asisten AI yang dapat menjawab pertanyaan tentang kebijakan perusahaan — tidak perlu mencari di basis data Notion yang rumit. Mereka juga dapat membuat asisten lain yang dapat membuat deskripsi pekerjaan berdasarkan deskripsi pekerjaan sebelumnya. Sekali lagi, ini memberdayakan perusahaan secara keseluruhan dan menghemat waktu bagi tim SDM.
Bagi tim teknik dan data, kasus penggunaannya cukup mudah. Misalnya, Asisten Dust dapat mengetahui skema basis data perusahaan. Anda dapat meminta @SQLbuddy dalam bahasa Inggris yang mudah dipahami untuk menulis kueri SQL pada basis pelanggan Anda.
Contoh terakhir: Tim penjualan dapat menyusun email berdasarkan data CRM dan konteks umum di balik klien potensial. Dan jika Anda perlu membuat konektor sendiri atau mengintegrasikan Dust Assistant ke dalam alat lain, perusahaan menawarkan API.
Daripada menciptakan kembali roda, Dust berfokus pada pembuatan produk yang cocok untuk semua orang. Beberapa tahun setelah ChatGPT diluncurkan, sebagian besar orang kini sudah mengenal asisten AI (dan banyak yang menggunakannya untuk bekerja meskipun hal itu bertentangan dengan kebijakan perusahaan). Mereka tahu cara memulai percakapan, menindaklanjuti dengan lebih detail, dan meminta asisten AI untuk menyusun ulang jawaban mereka.
Penggunaan Dust tidak jauh berbeda karena perusahaan sedang membangun asisten percakapan dengan platform tersebut. Karyawan kemudian dapat membuka antarmuka web Dust atau berinteraksi dengan asisten di Slack secara langsung — dengan cara ini, mereka dapat @-disebut di tengah percakapan. Dust pada dasarnya ingin mengubah AI generatif menjadi alat komunikasi internal yang digunakan semua orang setiap hari.
Startup ini kini menghasilkan pendapatan berulang tahunan sebesar $1 juta dan banyak digunakan oleh beberapa perusahaan teknologi tahap akhir, seperti Watershed, Alan, Qonto, Pennylane, dan PayFit.
Perusahaan rintisan perbankan bisnis Qonto memperkirakan bahwa 75% dari 1.600 timnya menggunakan asisten Debu setiap bulan. Di Alan, perusahaan asuransi kesehatan terkemuka Prancis, 80% perusahaan menggunakan asisten AI setiap minggu. Perusahaan teknologi akuntansi terkemuka Pennylane telah menciptakan 86 asisten khusus dengan Dust.
Selain Sequoia Capital, beberapa investor startup lain juga kembali berinvestasi, seperti XYZ, GG1, Connect Ventures, Seedcamp, dan Motier Ventures.
Memiliki pendekatan yang berfokus pada pelanggan juga berarti Dust tidak membuat model dasarnya sendiri. Saat membuat asisten, Anda dapat memilih model bahasa yang ingin Anda gunakan untuk asisten tersebut. Dust memiliki integrasi dengan OpenAI (GPT), Anthropic (Claude), Mistral dan Google untuk model Gemini-nya.
Ada beberapa startup yang menggarap platform perusahaan untuk membangun agen atau asisten AI. Beberapa nama yang terlintas di benak adalah Brevian, Tectonic AI, Ema, Kore.ai dan Glean. Bahkan Atlassian, raksasa perangkat lunak perusahaan di belakang Jira dan Confluence, telah meluncurkan rekanan AI-nya, Rovo. Mari kita lihat apakah Dust telah menemukan metode masuk ke pasar yang tepat dengan strategi orientasinya yang mudah.
NewsRoom.id