Gerakan Hamas menyerukan kepada para pemimpin Israel untuk bertanggung jawab atas kejahatan penyiksaan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, dan mendorong dengan segala cara agar mereka segera dibebaskan.
Hal tersebut disampaikan Hamas pada Rabu, bertepatan dengan Hari Internasional untuk Mendukung Korban Penyiksaan yang diperingati oleh PBB dan komunitas internasional.
Hamas mengindikasikan bahwa tahanan Palestina di penjara-penjara Israel telah menjadi sasaran bentuk balas dendam brutal yang paling buruk, termasuk kelaparan, penghinaan, pelecehan, pengabaian medis yang disengaja, perampasan makanan dan obat-obatan, pemotongan anggota tubuh tahanan, pembunuhan secara perlahan, dan eksekusi di lapangan. .
Pernyataan tersebut mengungkapkan, jumlah syuhada yang tewas akibat penyiksaan di penjara Israel sejak dimulainya agresi genosida di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu mencapai sekitar 60 tahanan, termasuk 40 tahanan asal Jalur Gaza.
Hamas menggarisbawahi bahwa kejahatan penyiksaan dilakukan sebagai bagian dari kebijakan hukuman Israel yang diterapkan terhadap tahanan Palestina.
Menyiksa tahanan adalah pelanggaran terang-terangan dan ketidaktahuan terhadap semua konvensi, hukum dan norma internasional, Hamas menambahkan.
Gerakan tersebut menyerukan tekanan internasional untuk mewajibkan Israel mengizinkan keluarga mereka mengunjungi kerabat mereka yang dipenjara, dan mengizinkan kunjungan organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan untuk memeriksa tahanan dan memberikan informasi tentang kondisi penahanan mereka.
NewsRoom.id