Hasto mengatakan undang-undang era Jokowi lebih buruk dibandingkan era Orde Baru dan Kolonial

- Redaksi

Sabtu, 15 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membandingkan praktik hukum Era Kolonial Belanda dan Orde Baru (Orba) dengan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Perbandingan itu disampaikan Hasto saat membuka forum Fakultas Hukum di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan pada Jumat (14/6/2024).

Hasto menilai praktik hukum di era Jokowi terkesan lebih buruk dibandingkan era Kolonial dan Orde Baru. Dia mencontohkan, seseorang yang dipanggil atau ditahan oleh penegak hukum masih bisa didampingi pengacara pada masa Kolonial dan Orde Baru, namun sekarang tidak lagi.

“Saat Bu Mega berperang melawan pemerintahan yang otoriter, saat itu Bu Mega masih bisa didampingi pengacara Bung Karno, padahal menurut hukum kolonial dia tetap bisa didampingi penasihat hukum, banyak sekali dokumennya.” Di sini kita setelah kemerdekaan, cara kerja hukum hanya pada persoalan yang seringkali dipengaruhi oleh berbagai aspek lain,” jelas Hasto.

Ia menilai hukum kini menjadi alat kekuasaan sehingga karakter pemerintahan kini menjadi populisme otoriter.

Hasto menjelaskan, populisme otoriter dapat diartikan sebagai suatu struktur dan praktik politik di mana elite penguasa bekerja untuk mencari popularitas dengan klaim mewakili keinginan rakyat namun kenyataannya hanya melakukan dominasi dan menghilangkan keinginan rakyat itu sendiri.

Oleh karena itu, sebagai pihak yang konsisten membangun supremasi hukum, pemahaman generasi pendiri bangsa terhadap sistem hukum nasional sangat penting bagi kami, ujarnya.

Sekadar informasi, beberapa waktu lalu Hasto dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan terkait kasus buronan calon legislatif PDIP 2019 Harun Masiku.

Namun saat itu staf pribadi Hasto, Kusnadi, dipanggil oleh penyidik ​​KPK bernama Rossa Purbo Bekti. Rossa berdalih Hasto memanggil Kusnadi untuk datang ke lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.

Bahkan, penyidik ​​KPK melakukan penggeledahan dan menyita barang-barang pribadi Kusnadi setelah tiba di lantai 2 gedung tersebut. Hasto melaporkan Rossa ke Dewan Pengawas KPK karena merasa melanggar tata cara penggeledahan dan penyitaan sebagaimana diatur dalam Pasal 33 dan 39 KUHAP.

Namun Dewan Pengawas KPK memastikan penyidik ​​sudah mendapat surat perintah saat melakukan penyitaan alat dan barang tersebut.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Tony Gilroy sangat sedih melihat seberapa relevan 'andor'
Temui Kim Gravel, QVC Breakout Star dan Forbes 50 lebih dari 50 penerima
Mengapa DNA Hiu Putih Besar Tidak Menambahkan
UNRWA: Memburuknya kekurangan gizi anak -anak di strip Gaza
Mengapa badai matahari berikutnya bisa mengenai satelit lebih keras
Prajurit terbaru AI Battle memberi pukulan besar pada teknologi besar
Mengapa CEO target baru Michael Fiddelke menjadi menyenangkan
Kopi pagi ditemukan meningkatkan kebahagiaan, penelitian ini terungkap

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 09:46 WIB

Tony Gilroy sangat sedih melihat seberapa relevan 'andor'

Kamis, 21 Agustus 2025 - 08:13 WIB

Temui Kim Gravel, QVC Breakout Star dan Forbes 50 lebih dari 50 penerima

Kamis, 21 Agustus 2025 - 07:11 WIB

Mengapa DNA Hiu Putih Besar Tidak Menambahkan

Kamis, 21 Agustus 2025 - 06:09 WIB

UNRWA: Memburuknya kekurangan gizi anak -anak di strip Gaza

Kamis, 21 Agustus 2025 - 05:07 WIB

Mengapa badai matahari berikutnya bisa mengenai satelit lebih keras

Kamis, 21 Agustus 2025 - 00:59 WIB

Mengapa CEO target baru Michael Fiddelke menjadi menyenangkan

Rabu, 20 Agustus 2025 - 23:56 WIB

Kopi pagi ditemukan meningkatkan kebahagiaan, penelitian ini terungkap

Rabu, 20 Agustus 2025 - 22:54 WIB

Lusinan korban ketika tentara Israel mengintensifkan serangan terhadap Gaza

Berita Terbaru

Headline

Tony Gilroy sangat sedih melihat seberapa relevan 'andor'

Kamis, 21 Agu 2025 - 09:46 WIB

Headline

Mengapa DNA Hiu Putih Besar Tidak Menambahkan

Kamis, 21 Agu 2025 - 07:11 WIB

Headline

UNRWA: Memburuknya kekurangan gizi anak -anak di strip Gaza

Kamis, 21 Agu 2025 - 06:09 WIB