NewsRoom.id – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengomentari isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menawarkan putra bungsunya Kaesang Pangarep ke partai politik untuk maju di Pilgub DKI Jakarta.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Isu tersebut dibantah pihak Istana dan Kaesang.
Meski demikian, Dedi mengaku sulit mempercayai pernyataan tersebut di tengah proses Pilkada Serentak 2024.
Presiden sebelumnya juga membantah berupaya menggaet Gibran dan membentuk koalisi KIM untuk mendukung Prabowo Gibran. Namun, proses politik menggambarkan bagaimana ada kekuatan besar yang membuka jalan, kata Dedi, Jumat (28/6/2024).
Atas dasar itu, ia menilai isu tersebut benar adanya. Presiden Jokowi menawarkan Kaesang kepada parpol untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Jadi, kemungkinan besar situasi serupa juga akan terjadi pada Kaesang, jelasnya.
Ia menegaskan, situasi saat ini membuat masyarakat sulit mempercayai pernyataan Presiden Jokowi.
“Sulit untuk mempercayai pernyataan Jokowi mengingat situasi saat ini, mengingat banyaknya hal yang kontradiktif yang melibatkan Presiden,” katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Grace Natalie membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan putra bungsunya Kaesang Pangarep ke partai politik untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Menurut Grace, Presiden tidak akan ikut campur sama sekali dalam pemilihan kepala daerah yang akan digelar November mendatang.
“Tidak benar Presiden membawa nama Kaesang ke partai politik. Presiden tidak ikut campur dalam pilkada di mana pun, kata Grace, Kamis, (27/6/2024).
Menurut Grace, Pilkada adalah ranah partai politik, bukan Presiden. Saat ini, Presiden Jokowi tengah fokus menyelesaikan sejumlah program kerja pemerintah hingga masa jabatannya berakhir pada Oktober mendatang.
“Masalah pilkada itu ranah partai. Presiden fokus menjalankan tugas kepresidenannya hingga Oktober mendatang,” katanya.
Grace yang juga Ketua Dewan Pertimbangan PSI mengatakan, pembahasan pilkada adalah soal popularitas dan koalisi antar partai politik. Oleh karena itu, pembahasan pilkada dilakukan dengan partai politik, bukan dengan Presiden.
Terkait pencalonan pilkada, kita bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya di situ. Pembahasannya di situ. Bukan dengan Presiden, pungkasnya.
Isu Jokowi menawarkan Kaesang kepada parpol untuk didukung di Pilkada Jakarta muncul dari Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi. Ia mengatakan, Presiden telah memperkenalkan putra bungsunya yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta ke sejumlah partai. Namun, dia tak merinci pihak mana yang dimaksud.
NewsRoom.id