NewsRoom.id – Kebanyakan perempuan menjadi tenaga kerja perempuan (TKW) karena ingin mencari uang untuk membantu perekonomian keluarga. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Yani. Istri pekerja honorer ini sebenarnya ingin mencari 'burung' Arab.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Yani sudah dua kali menjadi TKI asal Arab Saudi. Yani pertama kali menjadi TKI pada tahun 2006. Selama dua tahun di Arab, ia memuaskan nafsu anak majikannya hingga hamil dan melahirkan anak tersebut.
Sekembalinya ke Indonesia, Yani kebingungan. Suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Yani dan suaminya akhirnya bercerai.
Setelah beberapa bulan menjanda, Yani merasa kesepian. Dia tidak bisa hidup sendiri.
Yani mencoba berkencan lagi. Dia menjalin hubungan layaknya suami istri dengan pacar barunya. Namun, Yani merasa 'burung' Arab itu jauh lebih memuaskan. Dia ketagihan dengan anak burung majikannya.
“Saya coba pacaran selama dua bulan, tapi beda banget, beda dengan di Arab,” kata Yani dalam video bertajuk “DUA ARAB PUASKAN ANAK MAJIKAN ARAB SAMPAI HAMIL!!” di channel YouTube Reyben Entertainment yang dilihat Pojoksatu.id pada Selasa 18 Juni 2024.
Yani akhirnya memutuskan menjadi TKI asal Arab untuk kedua kalinya. Kali ini, tujuan utama Yani bukan lagi mencari uang, melainkan mencari 'burung' Arab yang besar, panjang, dan keras, seperti anak mantan majikannya.
Perjalanan Yani sebagai TKI asal Arab tak semulus dulu. Jika sebelumnya Yani hanya membutuhkan waktu seminggu di pengungsian, kini ia harus menunggu 3 bulan sebelum bisa diterbangkan ke Arab.
Singkat cerita, Yani kembali bekerja di Arab. Namun ekspektasinya tidak sesuai kenyataan. Yani depresi.
“Majikan saya membuat saya pusing, sungguh membuat stres. Dia tidak bisa berdiri. “Ya Allah, mungkin karena niatnya, dosa,” jelas Yani.
Yani berkali-kali berusaha memuaskan majikannya. Namun usahanya gagal. 'Burung' master tidak bisa tegang.
“Capek banget, saya servis tapi burungnya tidak bisa bangun, tidak bisa punya anak,” imbuhnya.
Beruntung majikan Yani cukup dermawan. Setiap minta dipuaskan, Yani selalu diberi uang. Nominalnya pun cukup besar, rata-rata Rp 2-3 juta sekali bermain.
“Saya bukan orang yang pelit, tapi saya tidak butuh uang. “Saya orangnya passion, uang nomor dua,” kata Yani.
Keinginan Yani tidak terpenuhi. Keinginannya menikmati burung Arab gagal. Yani terpaksa memuaskan dirinya dengan tangannya.
Itu sebabnya saya melakukan itu selama dua tahun, saya tersiksa di dalam. Saya tidak puas. “Saya harus pakai tangan sendiri, lambat sekali,” imbuhnya.
Meski mendapat banyak uang dari majikannya, ia tidak mengirimkan uang tersebut kepada anak-anaknya di Indonesia. Yani sadar, uang hasil perselingkuhannya dengan majikannya haram.
“Kasihan juga anak saya, saya tidak kirim (uang). Jadi izinkan saya membuatnya sendiri. Nanti buat aku pulang, biar cantik, untuk segala macam perawatan, imbuhnya.
“Bangun rumah saja dulu (TKW pertama). Uangnya digunakan untuk membangun rumah, tapi tidak untuk yang kedua. Aku juga memikirkan anak-anak, Kak, kasihan sekali. “Jadi saya takut karma. Karma itu berdampak pada anak-anak,” jelasnya.
Istri Majikan Tertangkap Saat Main di Kamar
Setelah satu tahun bekerja, perselingkuhan Yani dengan majikannya akhirnya terungkap.
Kejadian bermula saat istri majikan diperbolehkan pulang menemui orang tuanya selama dua hari.
Kepulangan istri majikan memberikan keleluasaan bagi Yani dan majikan laki-lakinya untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Karena tidak ada orang lain di rumah itu.
Rupanya istri bos pulang lebih awal. Ia melihat langsung saat suaminya sedang melakukan adegan ranjang dengan Yani.
“Saat dia (istri majikan) buka pintu, kami kepanasan, saya berkeringat. “Saat istrinya membukakan pintu, saya langsung kaget di sana, semua kaget,” ujarnya.
“Dia (majikan laki-laki) langsung pakai celana, belum tentu saya pakai selimut, saya juga malu,” jelasnya.
Istri majikan pun marah besar. Dia melemparkan barang-barang ke dalam kamar. Dia memukuli dan menganiaya Yani. Ia menuding Yani merayu suaminya. Majikan kemudian memeluk istrinya dan berusaha menenangkannya. Dia minta maaf.
Yani disuap Rp. 40 juta
Setelah kejadian itu, mereka bernegosiasi. Istri majikan ingin melaporkan Yani ke pihak berwajib. Yani diancam akan digantung.
Majikan laki-laki merayu istrinya. Ia meminta agar Yani tidak dilaporkan ke pihak berwajib. Bahkan, sang suami mengancam akan menceraikan istrinya jika terus melaporkannya ke pihak berwajib. Sang istri pun luluh.
Terakhir, Yani dipulangkan ke Indonesia sebelum masa kontraknya (dua tahun) habis.
Yani diberi kompensasi Rp 40 juta untuk tutup mulut. Yani dilarang menceritakan aibnya karena akan merusak nama baik majikan kayanya.
“Saya disuap, dikasih sekitar Rp40 juta, dikasih uang lumayan banyak,” ujarnya.
Sepulangnya ke Indonesia, Yani menjalani kehidupan mewah. Ia ingin membelanjakan uang haram yang diterimanya dari majikannya di Arab Saudi.
Yani kemudian menjalin hubungan terlarang dengan suami seseorang. Bahkan, Yani membayar pria idamannya. ***
NewsRoom.id