Kejahatan Terhadap Muslim Meningkat, Wanita AS Mencoba Menenggelamkan Anak Palestina di Kolam Renang

- Redaksi

Senin, 24 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Seorang wanita di Texas, Amerika Serikat mencoba menenggelamkan seorang anak Palestina berusia 3 tahun di kolam renang. Kejahatan kebencian, terutama terhadap umat Islam, meningkat seiring dengan serangan pasukan Israel terhadap warga Gaza.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah meminta polisi untuk meluncurkan penyelidikan kejahatan rasial atas serangan terhadap sebuah keluarga Muslim. Serangan itu terjadi di kolam renang lokal di Euless, Texas, pada 19 Mei, ketika Elizabeth Wolf menyerang seorang ibu dan kedua anaknya setelah mendengar mereka berbicara bahasa asing.

Setelah menanyai sang ibu, Wolf kemudian mencoba menyeret anak berusia 6 tahun dan 3 tahun tersebut ke dalam kolam tempat mereka berenang. Beruntung anak berusia 6 tahun itu berhasil melarikan diri.

Selain menyeret anak-anak tersebut ke dalam kolam, penyerang juga merampas hijab ibu mereka dan memukulinya sambil mencoba memasukkan kepala anak berusia tiga tahun tersebut ke dalam air.

Setelah ada intervensi dari masyarakat dan ditangkap polisi, perempuan tersebut berteriak kepada orang-orang disekitarnya “katakan padanya (ibunya) bahwa saya akan membunuhnya, dan saya akan membunuh seluruh keluarganya.”

Dalam sebuah pernyataan, ibu dari anak-anak tersebut mengatakan: “Kami adalah warga negara Amerika, berasal dari Palestina, dan saya tidak tahu ke mana harus pergi untuk merasa aman bersama anak-anak saya. Negara saya sedang menghadapi perang, dan kami menghadapi kebencian di sini.”

“Putri saya trauma; setiap kali saya membuka pintu apartemen, dia berlari dan bersembunyi, mengatakan kepada saya bahwa dia takut wanita itu akan datang dan membenamkan kepalanya ke dalam air lagi.” Selain itu, pekerjaan suaminya juga terancam karena harus meninggalkan pekerjaannya untuk menemani dia dan keempat anaknya kemanapun mereka pergi.

Manajer Operasi CAIR-Austin Shaimaa Zayan mengatakan dia khawatir ada tingkat kefanatikan baru di AS dan menambahkan bahwa dia sangat terpukul karena pelaku hanya diberikan jaminan sehari setelah penangkapannya. “Kami menyerukan penyelidikan kejahatan rasial, jaminan yang lebih tinggi, dan pembicaraan terbuka dengan para pejabat untuk mengatasi peningkatan sentimen Islamofobia, anti-Arab, dan anti-Palestina yang mengkhawatirkan ini,” tambahnya.

Pernyataan CAIR muncul di tengah meningkatnya insiden terkait kejahatan rasial. CAIR menyebutkan, dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, terdapat 3.578 pengaduan yang diajukan ke kelompok hak-hak sipil Muslim terkait kejahatan rasial, diskriminasi pekerjaan dan pendidikan. Jumlah ini lebih tinggi 178 persen dibandingkan tiga bulan terakhir tahun 2022.

Selain itu, data Center for the Study of Hate and Extremism di California State University juga menunjukkan peningkatan insiden kejahatan rasial yang didorong oleh peningkatan serangan anti-Yahudi dan anti-Muslim pasca pecahnya perang Israel di Gaza.

Analisis terhadap 25 kota di Amerika menunjukkan bahwa kejahatan rasial meningkat rata-rata 17 persen, meskipun beberapa kota mengalami peningkatan yang lebih besar. Hal ini termasuk di Los Angeles yang mengalami peningkatan sebesar 48 persen dalam kejahatan kebencian anti-Yahudi. Sementara itu, Chicago mengalami peningkatan kejahatan rasial sebesar 300 persen, kebencian terhadap umat Islam.

Sejumlah insiden kejahatan rasial yang terkenal pasca 7 Oktober, termasuk insiden penembakan tiga pelajar keturunan Palestina di Vermont pada bulan November.

NewsRoom.id

Berita Terkait

“Ini Benar-benar Kejutan”: Ahli Geologi Menemukan Anomali Lautan 4.250 Kaki di Bawah Permukaan
Keputusan Sepihak, Saya Tidak Diberi Klarifikasi Terbuka!
Kegagalan Akuntansi, Pengunduran Diri CEO, dan Perburuan Pemimpin Baru
Hewan Ikonik Pegunungan Rocky Ini Hilang, Para Peneliti Memperingatkan
Para Ilmuwan Menetapkan “Bahasa Aroma” Universal Pertama untuk Ganja dan Rami
Jokowi dan Megawati diharapkan bisa berdialog terkait persoalan ijazah
Jokowi dan Megawati diharapkan bisa berdialog terkait persoalan ijazah
Boden Membuka Toko Solo AS Pertama di Georgia Seiring Pertumbuhannya

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 16:26 WIB

“Ini Benar-benar Kejutan”: Ahli Geologi Menemukan Anomali Lautan 4.250 Kaki di Bawah Permukaan

Sabtu, 22 November 2025 - 15:24 WIB

Keputusan Sepihak, Saya Tidak Diberi Klarifikasi Terbuka!

Sabtu, 22 November 2025 - 13:20 WIB

Kegagalan Akuntansi, Pengunduran Diri CEO, dan Perburuan Pemimpin Baru

Sabtu, 22 November 2025 - 12:49 WIB

Hewan Ikonik Pegunungan Rocky Ini Hilang, Para Peneliti Memperingatkan

Sabtu, 22 November 2025 - 12:18 WIB

Para Ilmuwan Menetapkan “Bahasa Aroma” Universal Pertama untuk Ganja dan Rami

Sabtu, 22 November 2025 - 11:16 WIB

Jokowi dan Megawati diharapkan bisa berdialog terkait persoalan ijazah

Sabtu, 22 November 2025 - 09:43 WIB

Boden Membuka Toko Solo AS Pertama di Georgia Seiring Pertumbuhannya

Sabtu, 22 November 2025 - 09:11 WIB

Fisikawan Menciptakan “Kristal Waktu” Pertama yang Terlihat.

Berita Terbaru

Headline

Keputusan Sepihak, Saya Tidak Diberi Klarifikasi Terbuka!

Sabtu, 22 Nov 2025 - 15:24 WIB