Kenapa Pimpinan KPK Cuma Bicara?

- Redaksi

Senin, 24 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Mantan penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Harahap Purnomo memberikan teguran keras kepada Wakil Ketua KPK Alex Marwata yang menyebut hiburan OTT.

Yudi menegaskan, operasi tangkap tangan (OTT) bukanlah hiburan, melainkan langkah serius untuk menangkap koruptor.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Masalahnya OTT bukan satu-satunya jalan, memang benar, tapi jangan sampai dikatakan OTT hanya hiburan, kata Yudi kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/6/2024).

Kata dia, melalui OTT, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menangkap menteri, kepala lembaga, legislatif, dan kepala daerah yang melakukan tindak pidana suap.

Dengan OTT yang barang buktinya berupa uang, pelaku tak bisa menampik terlibat kasus korupsi.

Saya heran kenapa Pimpinan KPK bisa sembarangan bicara, ujarnya.

Yudi yang banyak terlibat OTT saat bertugas di KPK menilai pernyataan Alex ceroboh.

Pernyataan tersebut terkesan tidak menghormati pimpinan KPK sebelumnya yang telah melakukan OTT sejak era pertamanya.

Termasuk juga tidak menghargai kerja keras para pegawai KPK yaitu penyidik ​​dan penyidik ​​KPK yang selama ini melakukan kegiatan OTT dengan risiko yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

Padahal, lanjutnya, saat ini KPK sudah tidak melakukan OTT sehingga semakin menurunkan kepercayaan masyarakat karena tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan.

Bagi anggota Satgas Pencegahan Korupsi Bareskrim Polri, OTT jelas merupakan proses penegakan hukum dengan proses yang jelas dimulai dari pengaduan masyarakat yang melaporkan dugaan tindak pidana korupsi.

Kemudian diverifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, dan bila benar akan dilakukan penyidikan hingga proses tertangkap tangan.

Dimana pimpinan mengetahui dan menyetujui proses OTT dengan memberikan perintah penyidikan dari pimpinan KPK, kata Yudi

NewsRoom.id

Berita Terkait

ARI Irlandia Mendunia Dengan Kampanye Liburan 'Kegembiraan' Baru
Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Udara Buruk Membagi Dua Manfaat Olahraga
Penelitian Baru Mengidentifikasi Siapa yang Sebenarnya Mendapat Manfaat dari Multivitamin Harian
Mahar Cek Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir
Beberapa Hembusan 'Gas Tertawa' Dapat Dengan Cepat Mengangkat Depresi, Temuan Penelitian Besar
Pemecah Karbon Laut Dalam Membalikkan Asumsi Iklim yang Sudah Lama Dianut
Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi
Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 06:02 WIB

ARI Irlandia Mendunia Dengan Kampanye Liburan 'Kegembiraan' Baru

Minggu, 7 Desember 2025 - 05:31 WIB

Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Udara Buruk Membagi Dua Manfaat Olahraga

Minggu, 7 Desember 2025 - 05:00 WIB

Penelitian Baru Mengidentifikasi Siapa yang Sebenarnya Mendapat Manfaat dari Multivitamin Harian

Minggu, 7 Desember 2025 - 03:58 WIB

Mahar Cek Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir

Minggu, 7 Desember 2025 - 01:54 WIB

Beberapa Hembusan 'Gas Tertawa' Dapat Dengan Cepat Mengangkat Depresi, Temuan Penelitian Besar

Minggu, 7 Desember 2025 - 00:21 WIB

Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 22:17 WIB

Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:46 WIB

Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir

Berita Terbaru