Ketika Perang Israel dengan Hizbullah Memburuk, Negara-Negara Besar Ini Meminta Warganya Meninggalkan Lebanon

- Redaksi

Minggu, 30 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Tujuh negara meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon di tengah kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan kelompok Hizbullah. Selain itu, lima negara lainnya telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon saat ini.

Kedutaan Besar Arab Saudi mendesak warganya yang saat ini berada di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu dan menekankan pentingnya mereka 'tetap berhubungan dengan kedutaan jika terjadi keadaan darurat.' Australia 'sangat menyarankan' warganya untuk tidak bepergian ke Lebanon, dengan alasan situasi keamanan yang sangat tidak stabil.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menteri Luar Negeri Penny Wong mendesak warga Australia di Lebanon untuk segera meninggalkan negara itu selagi penerbangan komersial masih tersedia.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Belanda menulis surat kepada X dan mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Lebanon dan mereka yang tinggal di negara tersebut untuk meninggalkan wilayah tersebut selama penerbangan komersial masih beroperasi.

Kementerian Luar Negeri Jerman juga mengeluarkan peringatan perjalanan ke Lebanon kepada warga negaranya dan orang-orang di negara tersebut untuk segera meninggalkan negara tersebut sambil menekankan bahwa “situasi di perbatasan Israel-Lebanon sangat tidak stabil.”

Selain itu, Kanada, Makedonia Utara, dan Kuwait telah melarang warganya bepergian ke Lebanon karena memburuknya situasi keamanan di negara itu dan meminta mereka yang tinggal di sana untuk segera pergi.

Pada tanggal 5 Juni, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Beirut menyarankan warganya di Lebanon untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah sepanjang perbatasan Israel-Suriah.

Selain AS, Inggris, Irlandia, dan Yordania melarang warganya bepergian ke Lebanon karena memburuknya situasi keamanan di negara tersebut di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Lebanon Alexander Rudakov meminta warga negaranya untuk menunggu hingga situasi kembali normal, menekankan bahwa saat ini “tidak ada alasan untuk panik”, seraya menambahkan bahwa misi diplomatik terus beroperasi secara normal dan mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan bagi para karyawannya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Pemulihan MKD
Fisikawan Menemukan Keadaan Materi “Quantum Pinball” yang Aneh
Dianggap Mustahil: Ilmuwan Tunjukkan Cahaya Kuantum Bisa Dipancarkan ke Luar Angkasa
Surya Paloh belum berkomitmen dengan PAW Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Libatkan Kakak dan Iparnya Ambil Uang Korupsi
Ilmuwan Menemukan 6 Spesies Kelelawar Baru Misterius yang Telah Bersembunyi di Depan Mata Selama Beberapa Dekade
Psikolog Menemukan Bahwa Simpanse Dapat Berpikir Rasional, Seperti Manusia
Rencana Budi Arie bergabung dengan Gerindra ditolak Tidar Jabar

Berita Terkait

Minggu, 9 November 2025 - 14:59 WIB

Adies Kadir Tancap Gas Tangani Sengketa Lahan Usai Pemulihan MKD

Minggu, 9 November 2025 - 12:55 WIB

Fisikawan Menemukan Keadaan Materi “Quantum Pinball” yang Aneh

Minggu, 9 November 2025 - 12:24 WIB

Dianggap Mustahil: Ilmuwan Tunjukkan Cahaya Kuantum Bisa Dipancarkan ke Luar Angkasa

Minggu, 9 November 2025 - 11:53 WIB

Surya Paloh belum berkomitmen dengan PAW Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

Minggu, 9 November 2025 - 11:22 WIB

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Libatkan Kakak dan Iparnya Ambil Uang Korupsi

Minggu, 9 November 2025 - 08:47 WIB

Psikolog Menemukan Bahwa Simpanse Dapat Berpikir Rasional, Seperti Manusia

Minggu, 9 November 2025 - 08:16 WIB

Rencana Budi Arie bergabung dengan Gerindra ditolak Tidar Jabar

Minggu, 9 November 2025 - 07:45 WIB

Tradisi Toraja adalah cinta, bukan kemarahan

Berita Terbaru