Kisah Penangkapan Angga Permana, Pelaku Guyon Wayon Gagal Tampil di Konser Festival Lampion

- Redaksi

Kamis, 27 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Setelah dilakukan penggeledahan selama beberapa hari, Satreskrim Polresta Tangerang akhirnya berhasil menangkap Muhammad Dian Permana Angga (27), ketua panitia penyelenggara konser Festival Lampion 2024 di Lapangan Pasar Kemis, Minggu malam, yang berakhir ricuh.

Muhammad Dian Permana Angga diduga kuat mengambil uang hasil penjualan tiket penonton yang seharusnya digunakan untuk membayar honor artis dan vendor panggung.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Penonton kecewa dan bertindak anarkis dengan membakar panggung di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief N Yusuf mengatakan, Angga ditangkap di tempat persembunyiannya di Lebak, Banten.

Kapolsek Pasar Kemis Tangerang AKP Ucu Nuryandi mengatakan, Muhammad Dian Permana Angga digerebek di rumahnya di kawasan Sukatani, Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Namun, rumah itu kosong dan orang tersebut telah melarikan diri bersama keluarga dan orang tuanya.

Penangkapan Angga Muhammad Dian Permana (27 tahun), Ketua Panitia Konser Festival Lampion 2024 di Alun-alun Pasar Kemis, Minggu malam, yang berujung ricuh pada Minggu, 23 Juni 2024 oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang. Angga ditangkap di tempat persembunyiannya di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu 26 Juni 2024.

Saat dihubungi kemarin, Kompol Arief mengatakan Angga sedang dalam perjalanan untuk dibawa Tim Reserse Polresta Tangerang ke Mapolresta Tangerang.

“Belum sampai, (pelaku) belum datang,” kata Arief melalui telepon selulernya, Rabu (26/6/2024).

Informasi penangkapan Mubammad Dian beredar di banyak media sosial sejak Rabu sore. Salah satunya diunggah oleh akun media sosial Instagram @infobalaraja.

Foto pelaku saat ditangkap terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam dan berada di dalam mobil.

Namun belum diketahui kronologis dan lokasi penangkapan pelaku.

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan pihaknya telah memeriksa delapan orang yang terlibat dalam penyelenggaraan konser tersebut.

“Sampai siang ini vendor dan panitia penyelenggara sudah kita periksa 3 orang, sehingga total yang kita periksa ada 8 orang,” kata Ucu saat dikonfirmasi TribunTangerang.com, Senin (24/6/2024).

Ucu menjelaskan, ada tiga kasus yang didalami polisi menyusul kisruh akibat pembatalan konser musik yang menampilkan musisi asal Jawa tersebut.

Mulai dari kerugian yang dialami vendor penyedia perlengkapan penyelenggara konser, kerugian penonton yang sudah membeli tiket hingga aksi vandalisme yang dilakukan untuk melampiaskan kekecewaannya.

Semua kasus yang termasuk dalam satu masalah diselidiki secara bersamaan oleh polisi.

Jadi selama ini proses penggelapan dana yang dilakukan panitia ini masih berjalan, penyelidikan lebih lanjut juga terus dilakukan, dan tim opsnal juga bergerak, jadi semuanya berjalan bersama-sama, ”ujarnya.

Kemudian ada potensi massa, warga, atau penonton ditangkap karena merusak fasilitas jika konser dibatalkan, lanjutnya.

Ucu menegaskan, pihaknya saat ini tengah memburu dalang di balik kegagalan penyelenggaraan festival musik tersebut.

Pasalnya, dana hasil penjualan tiket penonton untuk membayar artis dan perlengkapan konser diduga diambil oleh ketua panitia penyelenggara.

“Polisi sudah bergerak untuk melakukan penyelidikan, karena tindakan ketua panitia betul-betul mengganggu acara yang sedang berlangsung, sehingga mengakibatkan hal seperti ini terjadi,” katanya.

Panggung konser NDX AKA dan Guyon

Waton pada Festival Lampion di Lapangan Pasar Kemis, Tangerang, Minggu malam, 23 Juni 2024, berubah ricuh akibat penonton membakar panggung dan properti panggung. , Minggu 23 Juni 2024 sekitar pukul 19.00 WIB.

Artinya, polisi sedang mencari panitia untuk meminta pertanggungjawaban setelah konser berubah ricuh dan seluruh penonton kecewa karena terlanjur membeli tiket masuk, jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi pada Konser Festival Lampion Tangerang (TNG Lanfest) 2024 yang digelar di Lapangan Sepakbola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam kejadian tersebut, ratusan penonton yang hadir melampiaskan amarahnya dengan melemparkan batu ke arah panggung, merusak pagar pembatas, bahkan membakar speaker musik atau sound system.

Kericuhan bermula saat Festival Lampion menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekitar pukul 19.00 WIB.

Pintu masuk area konser telah dibuka sejak sore hari dan dipenuhi ratusan penonton yang telah membeli tiket.

Namun hingga pukul 19.15 WIB acara belum dimulai. Area panggung terlihat gelap dan sepi, tidak ada presenter yang hadir.

Para penonton yang geram pun mulai berteriak-teriak meminta panitia untuk segera memulai acara, sebagai ungkapan kekecewaan mereka.

Hingga 15 menit belum ada tanda-tanda panitia membuka konser, penonton pun kesal dan melampiaskan kekecewaannya hingga kekacauan pun tak terelakkan.

Hingga sekitar pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB, situasi mulai tidak terkendali karena mereka merasa kecewa terhadap pihak penyelenggara konser.

Aksi penonton tersebut dilatarbelakangi oleh kekecewaan karena masyarakat sempat hadir dan membeli tiket masuk dengan harga sekitar Rp. 115.000.

Konser Festival Lentera yang gagal

Konser Festival Lampion 2024 di Lapangan Pasar Kemis, Tangerang, berujung ricuh, panggung tiba-tiba padam, aliran listrik padam akibat amarah vendor akibat tak membayar biaya sewa properti, hingga uang hasil penjualan tiket penonton disita oleh Ketua Panitia Festival Lampion, Muhammad Dian Permana Angga (27) yang mengungsi ke Lebak, Minggu 23 Juni 2024.

Kekesalan masyarakat semakin memuncak ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung dan offline di lokasi meski sudah mengetahui acara tersebut akan dibatalkan.

Situasi semakin malam, akhirnya situasi semakin tidak terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai menghempaskan panggung dengan kecewa.

Bahkan pengeras suara atau sound system berukuran besar pun menjadi sasaran kemarahan masyarakat, dan dibakar, sehingga menyebabkan api membesar.

“Kalau sound systemnya benar-benar dibakar oleh penonton, hanya saja tidak menyebar kemana-mana, hanya di sound system saja,” ujarnya.

“Meski panggung tidak diisi orang, panitia tidak berani tampil saat pelaksanaan sehingga penonton merasa kecewa dan marah,” kata Ucu.

Pengakuan Manajer Guyon Waton soal gagal tampil di Festival Lantera

Alwi, manajer grup musik Guyon Waton, membenarkan panitia gagal membayar band tersebut hingga hari pertunjukan.

“Sampai H-1, kami belum bisa melunasi administrasi Guyon Waton,” kata Alwi, manajer Guyon Waton, kepada awak media, Selasa (25/6/2024).

Keterlambatan pembayaran tersebut kemudian dirasakan oleh NDX AKA yang kemudian menghilang dan tidak mau bertanggung jawab kepada ketua panitia.

“Ternyata bukan hanya kami saja yang belum terbayar, saudara kami NDX AKA juga belum terbayar lunas, dan vendor sound system serta LED juga belum terbayar lunas hingga kami mendapat konfirmasi siang tadi,” tambah Alwi.

Menilai promotor tidak bertanggung jawab, Guyon Waton memutuskan untuk tidak tampil di hadapan penonton.

Saat itu, kru Guyon Waton juga terkena dampak pelemparan botol minum bekas saat sedang merapikan peralatan musik di atas panggung.

Hampir seluruh kru Guyon Wayon mendapat amarah dari penonton yang kecewa akibat pembatalan penampilan mereka.

“Dan saat kami naik ke panggung untuk mengeluarkan perlengkapan band Guyon Waton dan NDX, kami dilempar botol dan dituduh oleh kru kami sebagai penyelenggara.

Hingga akhirnya penonton tidak bisa dikendalikan lagi, kata Alwi. Hampir seluruh kru Guyon Waton terkena lemparan penonton, tambah Alwi.

Beruntung peralatan panggung Guyon Waton masih dapat diselamatkan sebelum penonton menjadi tidak terkendali dan membakar panggung.

Alhamdulillah alat musik kami selamat, pungkas Alwi.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik
Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia
Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'
Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS
Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh
Peneliti Menemukan Bahwa Nutrisi Umum dalam Makanan Berhubungan dengan Depresi
Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti
Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:12 WIB

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:10 WIB

Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:06 WIB

Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:00 WIB

Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh

Jumat, 17 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:48 WIB

Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:17 WIB

Misteri Terpecahkan: “Anak Anjing” Berusia 14.000 Tahun Sebenarnya Adalah Serigala

Berita Terbaru