Mantan Komandan Densus 88 Ungkap Skenario Keterlibatan Jenderal B dalam Kasus Timah

- Redaksi

Selasa, 4 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Penangkapan salah satu anggota Densus 88 saat memantau Jampidsus Jaksa Agung Febrie Ardiansyah.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Selain penangkapan salah satu anggota Densus, seorang purnawirawan jenderal polisi juga terlibat.

Bahkan Hanifa Sutrisna yang merupakan Ketua National Corruption Watch mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada lebih dari satu purnawirawan jenderal polisi yang terlibat.

Menanggapi keterlibatan aparat dalam kasus timah ini, Irjen Polisi (Purn) Ansyaad Mbai yang merupakan mantan Kepala BNPT atau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia angkat bicara.

Dalam wawancara di televisi swasta, mantan Komandan Densus 88 ini mengungkap skenario keterlibatan Jenderal B dalam kasus timah dan menyebut hal itu hanya sekedar pengalihan perhatian.

Mantan Komandan Densus 88 periode 2011 – 2014 ini juga mengatakan, kasus pertambangan Timan tidak lepas dari pergantian kewenangan pertambangan.

Selain itu, menurut dia, keterlibatan dan penangkapan anggota Densus 88 saat memata-matai Jampidsus Kejaksaan Agung membuat senior Densus 88 marah dan mempertanyakan siapa yang menggunakan aset tersebut.

Menurut Irjen Polisi (Purn) Ansyaad, permasalahan penambangan timah bukanlah sesuatu yang baru, dimana setiap operasi selalu dikaitkan dengan pergantian tauke atau mafia yang membidangi penambangan timah.

“Dari yang saya lihat, muncul touke baru sebagai otoritas dalam pengelolaan sumber daya alam,” jelasnya.

Irjen Polisi (Purn) Ansyaad juga mengatakan, pergantian touke juga seiring dengan pergantian penguasa politik.

“Ini bukan hanya terjadi kali ini saja, tapi sudah terjadi di masa lalu dan kejadian ini juga akan terjadi di pertambangan lain seperti batu bara dan nikel,” jelasnya.

Sementara menurut mantan Komandan Densus 88 itu, penyebutan Jenderal B yang muncul hanya sekedar selingan saja.

Persoalan sebenarnya adalah pergantian aktor touke antara Kejaksaan Agung dan Mabes Polri, imbuhnya.

Irjen Polisi (Purn) Ansyaad pun mengatakan, saat memanggil Kapolri dan Kejaksaan Agung, hal tersebut kemudian dirahasiakan dan menyatakan tidak ada masalah antara kedua institusi.

Masih dengan Irjen Polisi (Purn) Ansyaad, meski di tingkat atas tidak ada masalah, namun di tingkat bawah bisa dikatakan 'kerusakan sudah terjadi'.

Meski kerugian yang terungkap mencapai Rp300 triliun, namun kerugian paling berat menimpa Densus 88 dari kasus ini.

Sementara terkait pengawasan yang dilakukan salah satu anggota Densus 88, menurut Irjen Polisi (Purn) Ansyaad, korbannya hanya dua kali lebih banyak.

“Dia tahu itu bukan perintah resmi, tapi dia melihat yang memberi perintah lebih berkuasa,” imbuhnya.

Soleman Ponto yang merupakan mantan KSAL atau Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Angkatan Laut juga mengatakan hal serupa, menurutnya ada dua pihak yang bisa memberi perintah, antara lain atasan langsung dan pihak lainnya.

Selain itu, yang bisa memerintah seseorang dan intelijen yang sering melaksanakan perintah adalah mereka yang punya uang, tambahnya.

Ponto menjelaskan, hal ini terjadi dimana-mana karena operasi intelijen membutuhkan biaya dalam suatu operasi.

Dalam menggerakkan atau memerintahkan intelijen untuk melakukan operasi spionase, menurut Ponto, hal itu bisa dilakukan langsung oleh aparat intelijen.

Dengan demikian, tindakan mata-mata tersebut mungkin tidak berdasarkan perintah atasan.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Solid Satu Suara, DPW PSI Babel Dukung Kaesang Jadi Ketum
Soundcore oleh anker earbuds turun ke harga hampir gratis sebelum Hari Peringatan, 60K Review mengatakan ya
Saks Global dan otentik mencoba menyia -nyiakan pasar mewah
Makan kue, menurunkan berat badan: belajar membalikkan aturan diet
Tirzepatide vs Semaglutide: Penelitian baru mengungkapkan perbedaan metabolisme yang mengejutkan
Elang ini menemukan sinyal lalu lintas untuk menyergap mangsanya
Merek aksesori Turki Serena Uziyel membuka toko di Manhattan
Apa alam semesta hologram? Persamaan Schrödinger yang berumur 100 tahun masih memiliki kunci

Berita Terkait

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:51 WIB

Solid Satu Suara, DPW PSI Babel Dukung Kaesang Jadi Ketum

Jumat, 23 Mei 2025 - 22:01 WIB

Soundcore oleh anker earbuds turun ke harga hampir gratis sebelum Hari Peringatan, 60K Review mengatakan ya

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:56 WIB

Saks Global dan otentik mencoba menyia -nyiakan pasar mewah

Jumat, 23 Mei 2025 - 18:54 WIB

Makan kue, menurunkan berat badan: belajar membalikkan aturan diet

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:52 WIB

Tirzepatide vs Semaglutide: Penelitian baru mengungkapkan perbedaan metabolisme yang mengejutkan

Jumat, 23 Mei 2025 - 14:15 WIB

Merek aksesori Turki Serena Uziyel membuka toko di Manhattan

Jumat, 23 Mei 2025 - 13:13 WIB

Apa alam semesta hologram? Persamaan Schrödinger yang berumur 100 tahun masih memiliki kunci

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:11 WIB

Kebisingan kuantum? Menghilang – dalam eksperimen cermin fisika ulang

Berita Terbaru

Arbi Leo bersama Ketua Umum Partas Solidaritas Indonesia (PSI)

Headline

Solid Satu Suara, DPW PSI Babel Dukung Kaesang Jadi Ketum

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:51 WIB

Headline

Saks Global dan otentik mencoba menyia -nyiakan pasar mewah

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:56 WIB