Minta Jokowi jadi saksi, SYL Istana Skak, NasDem bilang begitu

- Redaksi

Senin, 10 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengirimkan surat yang meminta Presiden Jokowi menjadi saksi keringanan kasus korupsi yang menjeratnya.

Namun permintaan ini menuai komentar dari beberapa kalangan. Kedua pihak Istana menentang permintaan SYL, dan NasDem menyetujui permintaan SYL.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menanggapi hal tersebut, Satgas Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Purwono menilai permintaan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi saksi yang meringankan dalam persidangan tidak relevan untuk disampaikan.

Proses persidangan SYL terkait dugaan perbuatan yang dilakukan dalam kapasitas pribadi, bukan dalam rangka menjalankan tugas sebagai pembantu presiden, kata Dini kepada wartawan, Sabtu (8/6/2024).

Ia kembali menegaskan, hubungan Jokowi dengan para menteri hanya sebatas hubungan kerja dalam rangka menjalankan pemerintahan.

Presiden tidak berwenang memberikan tanggapan atau komentar apa pun terkait tindakan pribadi para pembantunya, jelasnya. Selain itu, Bendum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut SYL merupakan mantan ajudan Presiden Jokowi.

“Bagaimanapun, Pak SYL adalah mantan pembantu Presiden, sehingga Pak SYL berharap Presiden bisa menjadi saksi yang meringankan,” kata Bendum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni, Sabtu (8/9/2024).

Padahal, menurutnya, hal itu tak jadi soal meski permintaan SYL tidak ada hubungannya dengan Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin.

Menurut dia, permintaan itu tetap menjadi hak SYL. “Itu hak terdakwa, tidak apa-apa, semua tergantung hakimnya,” tutupnya.

– SYL Minta Jokowi Jadi Saksi untuk Meringankan Pengacara Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku bertanya kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menjadi saksi yang meringankan.

SYL mengatakan, surat permintaan telah dikirimkan kepada pihak-pihak tersebut.

“Yang jelas saksi de-charge ada sekitar dua, tapi secara resmi kami juga sudah menyurati Presiden, lalu ke Wapres, Menko Perekonomian, dan juga Pak Jusuf Kalla yang kami kira kenal. Pak SYL,” kata kuasa hukum SYL, Djamaludin Koedoeboen, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (7/6).

Dia mengatakan, pihak-pihak yang diusulkan mengetahui kinerja SYL sebagai menteri. Ia mengatakan, pernyataan Presiden dan pihak lain sangat penting.

“Ketika masalah ini mulai terungkap pada masa COVID-19, kami melihat dalam sidang tersebut ada diskresi dari Presiden dan para menteri mengenai keadaan tertentu, oleh karena itu kami sangat berharap Presiden adalah orang yang mempunyai tanggung jawab tertinggi. di negeri ini dan karena Pak SYL adalah salah satu pendampingnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya

NewsRoom.id

Berita Terkait

CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi
Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'
Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan
Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya
Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali
Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang
Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf
Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:03 WIB

CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:31 WIB

Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:00 WIB

Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan

Selasa, 16 Desember 2025 - 18:29 WIB

Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:58 WIB

Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:56 WIB

Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:25 WIB

Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Selasa, 16 Desember 2025 - 15:54 WIB

Selain Hina Suku Sunda, Resbob Nyaris Gagal Berdonasi ke Sumatera!

Berita Terbaru