GAZA, (Foto)
Berbicara kepada wartawan di Jenewa setelah bertugas selama tiga bulan di wilayah yang terkepung, Yasmina Guerda dari badan kemanusiaan PBB OCHA menggambarkan anak-anak yang kehilangan anggota tubuh dalam serangan Israel di kamp pengungsi Nuseirat awal bulan ini yang menewaskan sedikitnya 274 orang dan melukai lebih dari 700 orang. orang. .
“Banyak di antara mereka yang mengingatkan saya pada dua anak saya yang masih balita. Mereka menatap ke dalam kehampaan, terlalu terkejut hingga mengeluarkan suara atau air mata,” katanya.
Bagi Guerda, tidak ada “kondisi kehidupan” di Jalur Gaza.
“Apa yang mereka miliki… adalah kondisi untuk bertahan hidup, dan hampir tidak ada. Mereka berpegangan pada seutas benang.”
Dia mengatakan pekerja bantuan mencoba “mengukur jumlah penderitaan”, dengan melihat jumlah total pengungsi, jumlah liter air yang mereka terima per hari, atau jumlah truk bantuan yang berhasil melintasi perbatasan.
Dia menunjukkan bahwa lebih dari 200 pekerja bantuan kemanusiaan telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.
“Tapi itu tidak masalah,” katanya. “Jumlah tersebut tidak pernah cukup… (untuk) populasi yang telah kehilangan hampir segalanya.”
“Tidak ada lagi sentimeter aman yang tersisa di Gaza,” kata Guerda.
NewsRoom.id