Polemik Fenomena Penetrasi Salafi ke Masjid dan Respons Muhammadiyah

- Redaksi

Sabtu, 1 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

oleh Fuji EP, Muhyiddin

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Fenomena penetrasi kelompok Salafi di masjid-masjid milik organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) belakangan ini menjadi salah satu topik hangat yang diperbincangkan masyarakat di media sosial. Isu ini mencuat menyusul 'serangan' ustadz Salafi terhadap Ustadz Adi Hidayat (UAH) yang sempat membahas kajian musik dalam Islam.

Ketika banyak kalangan Salafi yang mengomentari ceramah UAH, Sekjen Pimpinan Pusat, Prof Abdul Mu'ti, berpesan kepada jajaran jamaah Muhammadiyah untuk bisa mengelola masjid sendiri agar lestari. tidak dikuasai oleh kelompok lain.

Meski Prof Mu'ti, pakar sosiologi agama dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Abd Faiz Aziz tidak menyebut siapa kelompok lain tersebut, namun ia mengatakan belakangan ini ada kelompok agama yang kerap dikecam. disebut Salafi. telah memasuki masjid. Masjid NU dan Muhammadiyah dengan tujuan mengembalikan amalan keagamaan yang benar menurutnya dan sesuai dengan amalan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Salafus Shalih.

Menurut Faiz, kelompok Salafi menyasar masjid-masjid NU dan Muhammadiyah, karena kedua ormas Islam tersebut merupakan penguasa pemikiran Islam di Indonesia. Kelompok Salafi ini mempunyai semangat dakwah dan berusaha memberikan penjelasan alternatif terhadap Islam yang dianut NU dan Muhammadiyah. Lambat laun kelompok Salafi mengambil alih ruang masjid, meski belakangan NU dan Muhammadiyah mendapat beragam reaksi atas kemunculan kelompok Salafi.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Syafiq A Mughni mengatakan, Muhammadiyah adalah organisasi yang luas, sikapnya luwes dan berwawasan luas. Dengan demikian, Muhammadiyah cenderung menerima siapa saja yang ingin mengabdi pada Muhammadiyah.

“Tapi jangan sampai keterbukaan (Muhammadiyah) dimanfaatkan untuk meresahkan Muhammadiyah, termasuk menyita aset-aset yang sebenarnya milik Muhammadiyah,” kata Prof Syafiq saat ditemui Republika di Aula Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah, Senin (27/5/2021). 2021). 2024).

Menurut Prof Syafiq, Muhammadiyah harus berhati-hati agar amanah yang diberikan kepada Muhammadiyah tetap terjaga. Oleh karena itu, Muhammadiyah juga harus berhati-hati terhadap segala upaya pihak-pihak yang ingin mengambil alih aset milik Muhammadiyah.

Ditanya, apa yang dimaksud dengan Salafi (varian Musa) yang mengambil alih aset milik Muhammadiyah, hanya masjid atau aset lainnya? Prof Syafiq menjawab, sebenarnya aset lain (selain masjid) juga harus hati-hati agar tidak diambil alih. Namun yang paling sering terjadi adalah masjid.

“Karena masuknya (ke masjid) lebih mudah dibandingkan dengan badan amal lain (milik Muhammadiyah). Misalnya sekolah, rumah sakit, universitas, panti asuhan, lebih sulit masuknya,” kata Prof Syafiq.

Prof Syafiq ditanya kembali apa dampak negatifnya jika varian Musa (Muhammadiyah-Salafi) dibiarkan masuk ke Muhammadiyah tanpa diwaspadai, menurutnya kondisi tersebut akan menimbulkan ketegangan di masyarakat. Sebab, menurutnya, Muhammadiyah menganut wasthiyah.

“Islam itu agama wasthiyah, jadi tidak mudah membuat orang menjadi kafir, tidak mudah membuat orang tersesat. Kita proporsional, tapi kalau ada yang memanfaatkan masjid Muhammadiyah untuk menghina orang lain, nah itu yang terjadi.” menimbulkan permasalahan bagi Muhammadiyah,” jelas Prof Syafiq.

Prof Syafiq mengatakan pesan yang mereka (varian Musa) sampaikan bertentangan dengan pemahaman atau ideologi Muhammadiyah, tentu merugikan Muhammadiyah. Mungkin ada kesan dari orang lain (pesan varian Musa) yang identik dengan Muhammadiyah. Sehingga Muhammadiyah mendapat citra buruk, akibat masyarakat sebenarnya tidak mendapat keberkahan dari Muhammadiyah.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI Pusat) KH Abdul Muiz Ali menilai fenomena ideologi Salafi masuk ke masjid karena ormas Islam besar di Indonesia mulai jarang mengisi kajian.

Masalahnya begini, perlu kita pahami juga bahwa kadang kita dari kalangan NU atau Muhammadiyah jarang memenuhi masjid, kata Kiai Muiz saat dihubungi Republika, Rabu (15/5/2024).

“Begitu kelompok Salafi 'mengambil alih', kami akhirnya berteriak. Seharusnya tidak demikian, bukan? “Masjid kami penuh,” katanya.

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini mengatakan, di masyarakat Indonesia, kelompok Salafi biasanya cenderung tertutup. Bahkan seringkali mereka tidak mempercayai kelompok lain.

“Salafi cenderung tertutup. Kalau tidak, kelompok itu dianggap salah, dianggap kafir, dianggap musyrik. “Itu salahnya karena terlalu kaku dalam agamanya,” ujarnya.

Isu perampasan masjid, kata dia, sebenarnya tidak terkait langsung dengan persoalan praktik keagamaan yang dianut kelompok Salafi dan non-Salafi. Menurutnya, perlu adanya pembedaan permasalahan satu kelompok dengan kelompok lain yang berbeda pemahaman agama.

“Dari segi furu', NU dan Muhammadiyah juga berbeda kan? Sama halnya dengan Salafi,” jelas Kiai Muiz.

Namun, menurutnya, terkait perampasan masjid tersebut, perlu dipahami juga kenapa bisa terjadi seperti itu. “Saya kira kalau Masjid NU tetap dipertahankan, diisi dan diramaikan, tidak akan seramai sekarang,” ujarnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Misteri Pria Bertato di Video Asusila Lisa Mariana, Sang Selebgram Minta Manajernya Ditangkap
Takaichi memenangkan penggemar bukan dengan politik tetapi dengan gayanya, tas dan mantra 'kerja, kerja, kerja'
Ilmuwan Memperingatkan Minyak Goreng Populer Ini Diam-diam Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan
Bintang yang Meledak Baru Saja Mengubah Apa yang Kita Ketahui Tentang Asal Usul Kehidupan
Kita Tidak Bisa Terus Menyalahkan Hujan
Kita Tidak Bisa Terus Menyalahkan Hujan
Nanocluster Emas Dapat Meningkatkan Kekuatan Komputer Quantum
Kecepatan Menyelamatkan Nyawa dalam Keadaan Darurat Metformin

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 20:38 WIB

Misteri Pria Bertato di Video Asusila Lisa Mariana, Sang Selebgram Minta Manajernya Ditangkap

Kamis, 4 Desember 2025 - 19:05 WIB

Takaichi memenangkan penggemar bukan dengan politik tetapi dengan gayanya, tas dan mantra 'kerja, kerja, kerja'

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:34 WIB

Ilmuwan Memperingatkan Minyak Goreng Populer Ini Diam-diam Dapat Memicu Kenaikan Berat Badan

Kamis, 4 Desember 2025 - 18:03 WIB

Bintang yang Meledak Baru Saja Mengubah Apa yang Kita Ketahui Tentang Asal Usul Kehidupan

Kamis, 4 Desember 2025 - 17:32 WIB

Kita Tidak Bisa Terus Menyalahkan Hujan

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:57 WIB

Nanocluster Emas Dapat Meningkatkan Kekuatan Komputer Quantum

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:26 WIB

Kecepatan Menyelamatkan Nyawa dalam Keadaan Darurat Metformin

Kamis, 4 Desember 2025 - 13:55 WIB

Warga membutuhkan bahan pangan, Erick Thohir bahkan berencana mengirimkan peralatan olahraga untuk korban banjir

Berita Terbaru

Headline

Kita Tidak Bisa Terus Menyalahkan Hujan

Kamis, 4 Des 2025 - 17:32 WIB