Setidaknya 557.000 perempuan di Gaza menghadapi kerawanan pangan yang parah

- Redaksi

Jumat, 28 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GAZA, (Foto)

UN Women memperkirakan bahwa sedikitnya 557.000 perempuan di Gaza menghadapi kerawanan pangan yang parah, dan mendapati diri mereka menghadapi kerentanan berbasis gender yang lama dan baru.

Menurut temuan badan PBB tersebut, banyak perempuan di Gaza terpaksa tidak makan atau mengurangi asupan makanan mereka sendiri untuk memastikan anak-anak mereka mendapat makanan. Tantangan-tantangan ini sangat membatasi akses mereka terhadap layanan-layanan penting, membahayakan kesehatan dan keamanan gizi mereka, dan meningkatkan kerentanan mereka terhadap kekerasan berbasis gender.

Laporan tersebut menguraikan lima fakta utama yang menggambarkan dampak kerawanan pangan terhadap perempuan di Gaza:

Beban Pengasuhan: Wanita berjuang untuk melindungi kesejahteraan anak-anak mereka, baik secara fisik maupun emosional, sambil memikul tanggung jawab tambahan untuk pengasuhan dan tugas-tugas rumah tangga, terutama dalam kondisi tempat tinggal yang padat.

Kesehatan fisik dan penurunan berat badan: Kerawanan pangan dan malnutrisi tersebar luas di Gaza, dengan 7 dari 10 perempuan melaporkan penurunan berat badan dalam 30 hari terakhir, dan lebih dari setengahnya sering mengalami pusing.

Bantuan makanan: Lebih dari 80% responden mengandalkan bantuan makanan sebagai sumber nutrisi utama mereka. Namun, 87,3% berpendapat bahwa penyaluran bantuan pangan tidak memperhitungkan jumlah anggota keluarga, dan 83,5% menyatakan bantuan tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Komplikasi pada kehamilan, persalinan dan pascapersalinan: Ibu hamil dan menyusui menghadapi risiko kesehatan yang tinggi akibat kurangnya pelayanan kesehatan dan gizi. Sebanyak 76% ibu hamil mengalami anemia, sedangkan 99% mengalami kesulitan memperoleh suplemen gizi, sehingga membahayakan kesehatan ibu dan bayi.

Akses ke dapur dan metode memasak yang tidak aman: Hanya sepertiga responden yang memiliki dapur dan fasilitas memasak yang layak, dan 69% memilih metode memasak yang tidak aman seperti menggunakan kayu atau membakar sampah, yang menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Perempuan yang bertugas menyiapkan makanan sering kali terpapar asap dan polutan berbahaya, yang menyebabkan masalah pernapasan dan masalah kesehatan lainnya.



NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik
Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia
Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'
Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS
Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh
Peneliti Menemukan Bahwa Nutrisi Umum dalam Makanan Berhubungan dengan Depresi
Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti
Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:12 WIB

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:10 WIB

Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:06 WIB

Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:00 WIB

Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh

Jumat, 17 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:48 WIB

Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:17 WIB

Misteri Terpecahkan: “Anak Anjing” Berusia 14.000 Tahun Sebenarnya Adalah Serigala

Berita Terbaru