Susno Duadji tak hanya memberi nasihat tegas kepada Pegi, tapi juga mematahkan kesaksian Aep

- Redaksi

Minggu, 2 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Mantan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal (Purn) Susno Duadji tak sekadar memberikan nasihat soal penolakan melakukan rekonstruksi kepada Pegi Setiawan alias Perong yang diduga dalang pemerkosaan dan pembunuhan Vina.

Namun Sesno Duadji pun membantah keterangan Aep dengan mengaku mengetahui detail momen Vina dan Eky dilempar batu di Cirebon. Susno Duadji mengaku sangat meragukan kesaksian Aep terkait pembunuhan Vina.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Sebab, hingga saat ini Susno Duadji menilai bukti penetapan tersangka Pegi belum cukup kuat.

Kalau saya lihat dari luar, kurang kuat, ujarnya di tvOne, Kamis (31/5/2024) lalu. Bahkan, dia beralasan para saksi yang divonis telah mencabut keterangannya terkait Pegi. Selain itu, kesaksian Aep di lokasi kejadian juga sangat lemah.

Padahal, Susno menyebut kesaksian Aep bisa saja bohong. “Saksi Aep sangat lemah. Dia bercerita tentang kejadian 8 tahun lalu yang berjarak 100 meter pada tengah malam.

Itu orangnya. Padahal dia tidak mengenal orang tersebut. “Yang benar mungkin hanya 10 persen, padahal itu hanya berlaku untuk dia,” tutupnya.

Kecuali, kata Susno Duadji, penetapan tersangka Pegi didukung proses penyidikan kriminal secara ilmiah seperti hasil sidik jari, DNA, hasil laboratorium, CCTV, dan percakapan telepon yang kuat.

“Yang bicara bukan saksi, bukan terdakwa atau tersangka, tapi yang mengatakan hal-hal itu kuat. Tapi kalau karena batas waktu 24 jam, kalau tidak cukup bukti harus dilakukan. hukum, ujung-ujungnya seperti dipaksakan, ini jadi masalah,” tutupnya.

– Kesaksian Aep tentang Pegi. Sebelumnya diberitakan, Aep meyakini DPO Pegi Setiawan alias Perong yang ditangkap adalah pelaku asli pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Seperti diketahui, Aep merupakan saksi yang bekerja sebagai tukang cuci mobil di bengkel yang kebetulan dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP).

Saksi AEP pun mengaku sempat diperiksa Direktorat Reserse Kriminal Polda Jabar dan Polres Cirebon untuk memastikan pelaku yang ditangkap merupakan DPO pembunuhan Vina dan Eki.

Faktanya, kasus Vina Cirebon terungkap berkat pernyataan Aep kepada ayah korban Eki, Rudiana, beberapa hari setelah kejadian.

Dari keterangan Aep, polisi akhirnya menangkap delapan pemuda Cirebon, salah satunya masih di bawah umur. Delapan tahun setelah kasus tersebut berlalu, Aep mengaku masih teringat dengan wajah pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eki.

Awalnya Aep tidak mengetahui bahwa geng motor yang sering nongkrong di depan tempat kerjanya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.

Pasalnya, pada malam kejadian, Aep hanya melihat Vina dan Eki yang dilempari batu oleh geng motor sesaat. “Apa yang kamu lakukan saat itu terjadi?” tanya Dedi Mulyadi.

“Saya tadi beli rokok dan jajanan di warung sebelah SMP 11. Korban naik sepeda motor, jalan biasa. Sepeda motornya ada. Pakai jaket warna biru muda,” kata Aep.

Lalu, saat ditanya soal pelaku pelemparan batu dan mengejar Vina Eki, Aep mengaku tidak mengenali identitasnya melainkan hanya mengenali wajahnya. Apalagi Pegi, ternyata Aep masih mengenal wajah Pegi meski kejadian itu terjadi delapan tahun lalu.

“Nama Pegi, kamu tahu wajahnya?” tanya Dedi Mulyadi. “Tahu,” kata Aep. Kapan peristiwa itu terjadi? tanya Dedi Mulyadi. “Ada kalanya malam hari,” kata Aep. “Bagaimana kamu tahu ada Pegi?” tanya Dedi lagi.

“Dia (Pegi) sedang berkumpul dengan anak-anak. Dia ada di lokasi. Dia hanya nongkrong di sana. “Saat saya lewat, dia ada di sana,” kata Aep. Saat ditanya soal sosok Pegi, Aep mengaku siap diambil sumpahnya di pengadilan.

Bahwa Aep melihat Pegi di TKP saat pembunuhan Vina dan Eki. “Kalau saya sebutkan namanya, saya tidak tahu apakah itu Pegi.

“Tapi kalau soal wajahnya, aku tahu itu Pegi,” aku Aep. “Apakah Anda siap disumpah berdasarkan Al-Quran?” tanya Dedi Mulyadi. “Aku siap,” jawab Aep

NewsRoom.id

Berita Terkait

Bintang masif ini 10.000x lebih berat dari matahari yang menguasai alam semesta awal
Partikel Aneh Ini Mungkin Menyimpan Petunjuk Rahasia Terbesar Alam Semesta
Tunduk pada Hukum yang Berlaku
Masyarakat Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Bonglai Kecamatan Banjit: Gotong Royong Jalan Kabupaten yang Belum Pernah Diperbaiki Secara Mandiri
Walmart, LTK, ShopMy, dan Pergeseran Triliun Dolar dalam Perdagangan Kreator
Gas “Telur Busuk” Bisa Menjadi Obat yang Mengejutkan untuk Infeksi Kuku
Ilmuwan Memecahkan Misteri Demam Kuning dengan Gambar 3D Resolusi Tinggi yang Belum Pernah Ada Sebelumnya
Dada Diraba dan Hampir Dicium Pria di Jalan

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 12:21 WIB

Bintang masif ini 10.000x lebih berat dari matahari yang menguasai alam semesta awal

Jumat, 7 November 2025 - 11:50 WIB

Partikel Aneh Ini Mungkin Menyimpan Petunjuk Rahasia Terbesar Alam Semesta

Jumat, 7 November 2025 - 10:48 WIB

Tunduk pada Hukum yang Berlaku

Jumat, 7 November 2025 - 09:46 WIB

Masyarakat Dusun 1 dan Dusun 2 Desa Bonglai Kecamatan Banjit: Gotong Royong Jalan Kabupaten yang Belum Pernah Diperbaiki Secara Mandiri

Jumat, 7 November 2025 - 09:15 WIB

Walmart, LTK, ShopMy, dan Pergeseran Triliun Dolar dalam Perdagangan Kreator

Jumat, 7 November 2025 - 08:13 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Demam Kuning dengan Gambar 3D Resolusi Tinggi yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

Jumat, 7 November 2025 - 07:42 WIB

Dada Diraba dan Hampir Dicium Pria di Jalan

Jumat, 7 November 2025 - 07:11 WIB

Impor barang bekas ke Indonesia melonjak, dari 7 ton menjadi 3.600 ton

Berita Terbaru

Headline

Tunduk pada Hukum yang Berlaku

Jumat, 7 Nov 2025 - 10:48 WIB