NewsRoom.id – Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan takbir keliling menyambut Idul Adha 1445 Hijriah. Para orang tua diminta melindungi putra-putrinya dari melakukan aktivitas di luar rumah yang kurang bermanfaat, seperti konvoi, menyalakan petasan, suar dan sejenisnya pada malam takbiran.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling. Masyarakat bisa merayakan malam takbiran di masjid agar lebih khidmat, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (16/6/2024).
Ade Ary tak bosan-bosannya mengingatkan para orang tua agar putra-putrinya tetap beraktivitas di luar. “Seperti konvoi, menyalakan petasan, flare, dan lain-lain pada malam takbir untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Selain itu, Ade Ary juga menambahkan, polisi siap mengamankan seluruh aktivitas masyarakat sehingga tidak perlu khawatir. “Petugas kami ada di lapangan 24 jam, masyarakat juga bisa menghubungi kami di 110, tidak dipungut biaya dan bebas pulsa, jika membutuhkan bantuan polisi,” ujarnya.
Ade Ary juga mengharapkan kerja sama masyarakat untuk selalu mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar juga) serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) untuk menciptakan situasi yang kondusif. Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI mengumumkan Idul Adha 1445 Hijriah akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024.
Berdasarkan hasil perhitungan posisi hilal di Indonesia yang telah masuk dalam kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura), serta laporan hilal terlihat. Disepakati 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu 8 Juni 2024. Insya Allah Idul Adha jatuh pada Senin 17 Juni 2024, kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki, dalam konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Zulhijah 1445 Hijriah yang diikuti secara online di Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Wamenag juga menjelaskan, metode hisab atau perhitungan bersifat informatif dan metode rukyat atau observasi bersifat konfirmatif. Melalui pengumuman ini, kata dia, pemerintah berharap seluruh umat Islam di Indonesia dapat merayakan Idul Adha bersama-sama dengan aman dan kondusif.
“Seluruh masyarakat juga perlu mengetahui, jika kedepannya terdapat perbedaan dalam menjalankan ibadah terkait Idul Adha, tentunya kita berharap semua dapat mengedepankan kerukunan dan toleransi, dan tidak menonjolkan perbedaan yang ada,” kata Saiful Rahmat Dasuki. . .
NewsRoom.id