NewsRoom.id – Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengaku tengah menyelidiki keterlibatan aparat kepolisian dalam tewasnya remaja SMP bernama Afif Maulana di Jembatan Sungai Kuranji Padang beberapa waktu lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hal itu disampaikan Kapolda Sumbar saat menyampaikan keterangan pers di Mapolda Padang, Minggu (23/6/2024) sore. Dalam siaran persnya, pihaknya juga menghadirkan barang bukti berupa senjata tajam dan sepeda motor milik mendiang Afif.
“Kita bisa melihat alat-alat yang mereka gunakan untuk tawuran. “Jika polisi tidak bertindak cepat pada malam itu, akan mengakibatkan lebih banyak korban jiwa,” ujarnya.
Kata dia, setiap Sabtu malam hingga pagi hari, petugas rutin melakukan patroli untuk menciptakan kondisi berdasarkan surat perintah yang sah.
Kemudian, ketika anggota Polri melakukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan akibat tawuran, mereka memisahkan dua kelompok masyarakat yang akan melakukan tawuran.
Nah, di antara massa yang merencanakan tawuran ini, salah satunya diduga atas nama Afif Maulana, kata dia.
Terkait video yang viral di media massa, memang benar polisi di sini bertindak salah dan menganiaya seseorang hingga mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain.
“Tidak ada saksi dan tidak ada bukti sama sekali. Bahkan dalam pemeriksaan terhadap 18 (remaja) yang ditangkap, tidak ada satu pun nama Afif Maulana. “Yang dibawa ke Polsek Kuranji selanjutnya diserahkan ke Polres Padang dan dibawa ke Polda Sumbar,” ujarnya.
Sebelum jenazah Afif ditemukan sekitar pukul 11.55 WIB siang, menurut saksi Aditia yang membawa Afif Maulana, ia diajak masuk ke sungai untuk melindungi diri dari kejaran polisi.
“Ada informasi dari Aditia dia masuk ke sungai ini. Bahwa memang mendiang Afif Maulana berencana masuk ke sungai tersebut. Lompat ke sungai,” jelasnya.
Namun apa yang disampaikan (video viral tersebut) masih didalami. Kemudian kami masih berusaha mencari pemilik akun untuk mengecek sejauh mana dia mengetahui kejadian tersebut.
Sementara itu, kami telah memeriksa 30 anggota Ditsamapta Polda Sumbar yang terlibat dalam penegakan hukum pencegahan tawuran selama dua hari. “Kami sedang menyelidiki apa masalahnya,” katanya.
“Kami membutuhkan bukti dan penyelidikan yang akurat. Jadi kita tidak bisa mengatakan sesuatu terjadi tanpa fakta. Hal ini perlu diluruskan. Saya sebagai Kapolda akan sangat bertanggung jawab jika ada anggota yang terlibat dalam kejanggalan ini. “Ini masih kami proses secara eksternal,” tegasnya.
NewsRoom.id