Transaksi Judi Anggota DPR Capai Rp 23 Miliar Per Orang, MUI Minta Polisi Telusuri Sumber Dananya

- Redaksi

Jumat, 28 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menduga lebih dari 1.000 anggota DPR dan DPRD terlibat dalam perjudian online.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bahkan, PPATK juga mencatat lebih dari 63.000 transaksi dengan nilai hingga Rp25 miliar.

Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, sebagai wakil rakyat, anggota DPR/DPRD sudah seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Jumlah transaksi yang difoto oleh PPATK sekitar 63 ribu transaksi, sehingga rata-rata setiap anggota DPR dan DPRD bermain sekitar 63 kali,” kata Wakil Ketua MUI Anwar Abbas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/6). /2024).

Menurut Anwar, hal ini menunjukkan banyak anggota DPR/DPRD yang kecanduan bermain judi online.

“Ini sangat berbahaya, karena akan sangat sulit bagi mereka untuk berhenti melakukan hal tersebut,” jelasnya.

MUI juga menyoroti nilai agregat transaksi perjudian online yang dilakukan yakni sekitar Rp 25 miliar per orang.

“Dibandingkan dengan gaji dan pendapatan resmi yang mereka terima, uang yang dihabiskan untuk berjudi lebih besar daripada pendapatan yang mereka terima setiap bulan atau setiap tahun,” katanya.

“Oleh karena itu, kita jangan menganggap enteng masalah ini, sebab anggota DPR dan DPRD yang kecanduan judi pasti akan selalu berusaha untuk bisa bermain,” ujarnya.

Anwar juga meminta pemerintah untuk menutup perjudian daring dan mengambil tindakan terhadap penyelenggaranya.

Ia meminta agar polisi segera memproses secara hukum pihak-pihak yang melanggar peraturan perundang-undangan agar kasusnya bisa dilimpahkan ke kejaksaan agar bisa segera diadili di pengadilan dan dijatuhi hukuman sesuai aturan yang berlaku.

MUI juga meminta polisi mengusut asal muasal kekayaan yang mereka peroleh dan gunakan untuk berjudi, karena diduga untuk memenuhi nafsu berjudi. Mereka bisa melakukan berbagai cara yang haram dan haram seperti korupsi, pencurian, pemerasan, dan sebagainya. perampokan. “Hal-hal tersebut tentu tidak dapat diterima, karena akan merugikan diri sendiri, keluarga, orang lain, bangsa dan negara,” ujarnya.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik
Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia
Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'
Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS
Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh
Peneliti Menemukan Bahwa Nutrisi Umum dalam Makanan Berhubungan dengan Depresi
Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti
Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 13:12 WIB

Ilmuwan Menciptakan “Superalloy” Baru yang Dapat Merevolusi Mesin Jet dan Pembangkit Listrik

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:10 WIB

Apakah Ini Akhir dari Era Silikon? Ilmuwan Mengungkap Komputer 2D Pertama di Dunia

Jumat, 17 Oktober 2025 - 10:06 WIB

Finn Wolfhard Khawatir 'Stranger Things' Akan Membuat Finalnya Seperti 'Game of Thrones'

Jumat, 17 Oktober 2025 - 08:03 WIB

Merek Kanada DUER Membuka Toko Portland, Mengincar Pertumbuhan AS

Jumat, 17 Oktober 2025 - 07:00 WIB

Terapi Kanker Baru Menyelundupkan Virus Melewati Pertahanan Kekebalan Tubuh

Jumat, 17 Oktober 2025 - 03:53 WIB

Hibrida Plug-in Tidak Ramah Iklim Seperti Kelihatannya, Kata Para Peneliti

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:48 WIB

Victoria's Secret Kembali Ke Brooklyn Untuk Peragaan Busana Bertabur Bintang

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:17 WIB

Misteri Terpecahkan: “Anak Anjing” Berusia 14.000 Tahun Sebenarnya Adalah Serigala

Berita Terbaru