Viral, Bocah 13 Tahun Meninggal Diduga Disiksa Polisi, Jenazahnya Ditemukan di Jembatan Kuranji

- Redaksi

Minggu, 23 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Baru-baru ini viral di media sosial Instagram, tentang seorang bocah lelaki berusia 13 tahun yang diduga disiksa oleh polisi di Kota Padang. Faktanya, berdasarkan informasi yang dihimpun dari media sosial Instagram lbh_padang, jenazah bocah lelaki berusia 13 tahun bernama Afif ditemukan di jembatan Kuranji, pada 9 Juni 2024.

Kemudian, dari pantauan tvOnenews.com, akun tersebut mengunggah foto bocah berusia 13 tahun tersebut dengan caption

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Beristirahatlah dengan tenang Afif Maulana, meninggal karena disiksa polisi.” Kemudian pada slide kedua unggahan akun tersebut tertulis LBH Padang menduga kematian Afif akibat disiksa oleh polisi yang sedang berpatroli.

Kemudian pada slide ketiga menjelaskan sekitar pukul 11.55 WIB tanggal 9 Juni 2024, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. “Kami menduga kematian Afif karena disiksa oleh petugas polisi.

“Ini berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan,” kata Direktur LBH Padang Indira Suryani, seperti dikutip Tempo, Minggu (23/6/2024). Padahal, kata Indra, pemeriksaan LBH Padang dilakukan dengan menanyakan saksi kunci yakni teman korban.

Selain itu, teman korban terakhir kali melihat Afit di Jembatan Kuranji pada 9 Juni 2024. “Teman korban berinisial A mengatakan, malam kejadian korban sedang berkendara bersamanya di Jembatan Aliran Batang Kuranji,” ujarnya. . dikatakan.

Dijelaskannya, saat bersamaan, korban AM dan A yang sedang mengendarai sepeda motor didekati polisi yang sedang berpatroli.

Tiba-tiba kendaraan korban ditendang polisi dan AM terlempar ke pinggir jalan. Saat itu, A bercerita kepada LBH Padang, jaraknya sekitar 2 meter dari AM, jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, A juga diamankan polisi di Polsek Kuranji. A melihat korban AM dikepung polisi namun kemudian berpisah.

“Saat ditangkap polisi, korban A melihat korban AM berdiri dikelilingi petugas polisi yang memegang rotan,” jelasnya. Dijelaskannya lagi, pada pukul 11.55 WIB tanggal 9 Juni 2024, korban AM ditemukan tewas.

Korban AM ditemukan mengalami luka lebam di bagian pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku. Sedangkan korban mengalami luka lebam di pipi kiri dan luka berdarah di kepala, kata Indira.

Setelah itu dilakukan autopsi terhadap jenazah korban dan keluarga korban mendapat salinan akta kematian Nomor: SK/34/VI/2024/Rumkit dari RS Bhayangkara Polda Sumbar. “Keluarga korban diberitahu polisi bahwa AM meninggal karena 6 tulang rusuknya patah dan paru-parunya kolaps,” jelasnya.

Menanggapi kasus tersebut, ayah Afif membuat laporan ke Polres Padang, dengan nomor laporan: LP/B/409/VI/2024/SPKT/POLRESTA PADANG/POLDA SUMATRA BARAT.

Ironisnya, bukan hanya A dan AM yang menjadi korban, LBH Padang menemukan ada tujuh korban dan lima di antaranya merupakan anak di bawah umur. Korban ini mendapat penyiksaan dari polisi.

“Masih ada 7 korban lainnya, 5 anak-anak dan 2 orang dewasa, dan korban sudah kami temukan,” ujarnya. Ia menambahkan, semuanya disiksa oleh polisi dan saat ini sedang dalam proses pengobatan mandiri.

Diakuinya tersengat listrik, ada sebatang rokok yang keluar dari perutnya, kepalanya lebam, dan pinggulnya berlubang, jelasnya. Yang lebih kejam lagi, kata Indra, ada korban yang dipaksa mencium sesama jenis.

“Selain penyiksaan, ada juga kekerasan seksual. “Kami cukup kaget mendengar pernyataan para korban, tidak hanya kekerasan fisik tapi juga kekerasan seksual,” imbuhnya.

“Saat kami temui korban dan keluarganya sangat ketakutan dengan keadaan tersebut,” tutupnya.

Karena itu, dia meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.

Dan sekedar informasi saja, hingga berita ini diturunkan, tvOnenews.com masih mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut ke Mabes Polri.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Saham SSP Melonjak 11% Karena Pendapatan FY25 dan Outlook Kereta Api Eropa
“Zona Bahaya” DNA yang Baru Ditemukan Dapat Mengubah Pengetahuan Kita Tentang Penyakit Manusia
Ilmuwan Mengungkap Struktur Mirip Gel yang Mungkin Menjadi Bahan Bakar Kehidupan di Bumi
Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi
Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi
AI Kini Menafsirkan Keringat Anda untuk Mengenali Tanda Awal Penyakit
Gempa Kecil Memicu Kebangkitan Mikroba di Bawah Yellowstone
AKBP Basuki Dikabarkan Ajukan Banding Usai Dipecat Akibat Meninggalnya Dosennya, Polda Jateng Tanggapi

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:13 WIB

Saham SSP Melonjak 11% Karena Pendapatan FY25 dan Outlook Kereta Api Eropa

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:42 WIB

“Zona Bahaya” DNA yang Baru Ditemukan Dapat Mengubah Pengetahuan Kita Tentang Penyakit Manusia

Jumat, 5 Desember 2025 - 13:11 WIB

Ilmuwan Mengungkap Struktur Mirip Gel yang Mungkin Menjadi Bahan Bakar Kehidupan di Bumi

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:40 WIB

Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi

Jumat, 5 Desember 2025 - 12:09 WIB

Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi

Jumat, 5 Desember 2025 - 09:33 WIB

Gempa Kecil Memicu Kebangkitan Mikroba di Bawah Yellowstone

Jumat, 5 Desember 2025 - 09:02 WIB

AKBP Basuki Dikabarkan Ajukan Banding Usai Dipecat Akibat Meninggalnya Dosennya, Polda Jateng Tanggapi

Jumat, 5 Desember 2025 - 08:31 WIB

Purbaya Tanggapi Rosan Minta Pajak BUMN Dihapuskan: Nggak Boleh!

Berita Terbaru

Headline

Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi

Jumat, 5 Des 2025 - 12:40 WIB

Headline

Bencana di Sumatera akibat curah hujan yang tinggi

Jumat, 5 Des 2025 - 12:09 WIB