13,9 Persen Remaja Indonesia Gunakan Aplikasi Kencan untuk Cari Pasangan Seks

- Redaksi

Jumat, 26 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Sebuah studi yang dilakukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan sebanyak 13,9 persen remaja di Indonesia menggunakan aplikasi kencan daring untuk mencari pasangan seksual.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Studi ini menemukan sebanyak 13,9 persen responden remaja menggunakan aplikasi kencan daring untuk mencari pasangan seksual,” kata Peneliti Pusat Penelitian Kependudukan BRIN Anastasia Septya Titisari seperti dilansir Antara dalam seminar yang diikuti secara daring, Kamis (25/7).

Peneliti BRIN yang akrab disapa Titis ini menyoroti hal tersebut karena mencari pasangan seksual menjadi satu dari tiga motivasi terbesar remaja dalam menggunakan aplikasi kencan daring, selain mencari belahan jiwa dan merayu atau flirting. Kondisi ini memunculkan ancaman baru di dunia digital, berupa unggahan foto atau video intim seseorang atau Non-Consentual Intimate Image (NCII).

“Dari berbagai kasus kekerasan berbasis gender daring (KBGO), NCII menjadi fenomena global yang kerap muncul dalam proses interaksi dunia digital,” ujar Anastasia Septya Titisari.

Titis menegaskan, penggunaan aplikasi kencan daring dapat meningkatkan risiko KBGO. Sebab, hal itu dapat membuka ruang individual bagi penggunanya.

“Studi tersebut menemukan bahwa secara umum, aplikasi kencan memiliki prevalensi kekerasan seksual yang cukup tinggi. Studi yang sama juga menemukan bahwa perempuan merupakan kelompok yang berisiko mengalami kekerasan seksual,” kata Anastasia Septya Titisari.

Menurut Titis, penggunaan aplikasi kencan daring bisa menjadi senjata baru bagi para pelaku kekerasan seksual. Sebab, para pelaku bisa tampil secara anonim dengan memalsukan identitas.

Kondisi itu, lanjutnya, diperparah dengan kebijakan pemblokiran atau pemblokiran akun yang kurang optimal, karena pelaku bisa mendaftar ulang menggunakan alamat email baru.

Oleh karena itu, ia menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan digital, sekaligus mengajarkan para remaja untuk tidak membagikan konten pribadinya secara digital.

“Mari kita saling mengingatkan untuk selalu berhati-hati dalam memilih teman daring dan bijak dalam menggunakan media sosial dengan memahami konsep persetujuan serta menghargai privasi orang lain,” ajak Anastasia Septya Titisari.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Monev TA 2025: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Pembangunan di Kampung Rantau Jaya
Setelah 50 Tahun, Ahli Kimia MIT Akhirnya Mensintesis Senyawa Anti Kanker yang Sulit Didapat
Dokter UGD Memperingatkan Penyakit Ganja yang Berkembang Pesat
Klaim Zulfa Mustofa yang mendapat restu Ma'ruf Amin dibantah pihak keluarga
Target Membuka Design Led, Satu-Satunya Toko SoHo Di Broadway
Menulis Ulang Optik Kuantum: Ilmuwan Merekayasa Foton dalam Ruang dan Waktu
Ilmuwan Mengamati Siklus Berputar dalam 140 Triliun Detik
Ribuan Kayu Bulat yang Ditempel Stiker Kementerian Kehutanan Viral Terkait Banjir Sumatera, Bantah Direktur

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:52 WIB

Monev TA 2025: Kunci Transparansi dan Keberhasilan Pembangunan di Kampung Rantau Jaya

Rabu, 10 Desember 2025 - 18:21 WIB

Setelah 50 Tahun, Ahli Kimia MIT Akhirnya Mensintesis Senyawa Anti Kanker yang Sulit Didapat

Rabu, 10 Desember 2025 - 17:50 WIB

Dokter UGD Memperingatkan Penyakit Ganja yang Berkembang Pesat

Rabu, 10 Desember 2025 - 16:48 WIB

Klaim Zulfa Mustofa yang mendapat restu Ma'ruf Amin dibantah pihak keluarga

Rabu, 10 Desember 2025 - 15:15 WIB

Target Membuka Design Led, Satu-Satunya Toko SoHo Di Broadway

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:13 WIB

Ilmuwan Mengamati Siklus Berputar dalam 140 Triliun Detik

Rabu, 10 Desember 2025 - 13:42 WIB

Ribuan Kayu Bulat yang Ditempel Stiker Kementerian Kehutanan Viral Terkait Banjir Sumatera, Bantah Direktur

Rabu, 10 Desember 2025 - 13:11 WIB

Ribuan Kayu Bulat yang Ditempel Stiker Kementerian Kehutanan Viral Terkait Banjir Sumatera, Bantah Direktur

Berita Terbaru