6 Juta Paket Bansos Presiden Dikorupsi, Negara Rugi Rp250 Miliar

- Redaksi

Jumat, 5 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Kerugian keuangan negara hingga Rp 250 miliar, bantuan sosial (Bansos) Presiden Joko Widodo dikorupsi sebanyak 6 juta paket, dengan nilai kontrak Rp 900 miliar.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, penyidik ​​saat ini tengah mendalami kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan bantuan sosial presiden dalam penanganan pandemi Covid-19 tahun 2020 dalam 3 tahap.

“Setiap tahapan kurang lebih ada 2 juta paket. Jadi kalau 3 tahapan dikali 2 juta kurang lebih 6 juta, ya 6 juta paket,” kata Tessa kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/7).

Pengadaan 6 juta paket bantuan sosial presiden memiliki nilai kontrak Rp900 miliar.

Penyidik ​​KPK terus mengusut dan mencari bukti dugaan tindak pidana korupsi di tahapan lainnya. Modus korupsi Bantuan Sosial Presiden Jokowi adalah dengan menurunkan kualitas isi paket dari nilai kontrak yang ada.

Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan satu tersangka, yakni Ivo Wongkaren (IW), Direktur Utama PT Mitra Energi Persada (MEP) dan Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada (PTP).

Ivo Wongkaren sebelumnya dinyatakan bersalah dalam kasus penyaluran bantuan sosial beras Covid-19. Ia divonis 8 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp1 miliar subsider 12 bulan kurungan.

Ia juga harus membayar uang pengganti sebesar Rp62.591.907.120 (Rp62,59 miliar) atau 5 tahun kurungan penjara.

NewsRoom.id

Berita Terkait

ARI Irlandia Mendunia Dengan Kampanye Liburan 'Kegembiraan' Baru
Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Udara Buruk Membagi Dua Manfaat Olahraga
Penelitian Baru Mengidentifikasi Siapa yang Sebenarnya Mendapat Manfaat dari Multivitamin Harian
Mahar Cek Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir
Beberapa Hembusan 'Gas Tertawa' Dapat Dengan Cepat Mengangkat Depresi, Temuan Penelitian Besar
Pemecah Karbon Laut Dalam Membalikkan Asumsi Iklim yang Sudah Lama Dianut
Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi
Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek

Berita Terkait

Minggu, 7 Desember 2025 - 06:02 WIB

ARI Irlandia Mendunia Dengan Kampanye Liburan 'Kegembiraan' Baru

Minggu, 7 Desember 2025 - 05:31 WIB

Penelitian Baru Menunjukkan Bagaimana Udara Buruk Membagi Dua Manfaat Olahraga

Minggu, 7 Desember 2025 - 05:00 WIB

Penelitian Baru Mengidentifikasi Siapa yang Sebenarnya Mendapat Manfaat dari Multivitamin Harian

Minggu, 7 Desember 2025 - 03:58 WIB

Mahar Cek Rp. 3 Miliar Terbukti Palsu, Mbah Tarman Kini Dipenjara, Pernikahan Berakhir

Minggu, 7 Desember 2025 - 01:54 WIB

Beberapa Hembusan 'Gas Tertawa' Dapat Dengan Cepat Mengangkat Depresi, Temuan Penelitian Besar

Minggu, 7 Desember 2025 - 00:21 WIB

Said Aqil Minta PBNU Kembalikan Konsesi Tambang: Madharat Lagi

Sabtu, 6 Desember 2025 - 22:17 WIB

Hershey Menggunakan Nostalgia Liburan Untuk Membangun Kesadaran Merek

Sabtu, 6 Desember 2025 - 21:46 WIB

Petunjuk Laut Dalam Menulis Ulang Apa yang Kita Ketahui tentang Akhir Zaman Es Terakhir

Berita Terbaru