NewsRoom.id – Israel telah mengebom kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah sebanyak 63 kali dalam seminggu terakhir.
Kejadian ini mengakibatkan 91 orang meninggal dunia dan 251 lainnya mengalami luka berat.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Lebih dari 75 persen korban serangan dirawat di rumah sakit karena luka bakar yang disebabkan oleh senjata termal dan kimia Israel,” lapor media setempat pada Minggu (21/7).
Kamp pengungsi Nuseirat adalah salah satu kamp terpadat di Gaza dan saat ini menampung sekitar 250.000 penduduk yang terkena dampak agresi Israel.
Laporan media mengatakan bahwa Israel dan Amerika Serikat bertanggung jawab penuh atas pembantaian tak berujung terhadap pengungsi dan warga sipil.
Selain itu, masyarakat internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi internasional lainnya juga didesak untuk meningkatkan tekanan pada pasukan Israel agar mengakhiri genosida yang mereka lakukan dan menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Amerika Serikat juga didesak untuk berhenti membantu Israel dalam melakukan agresi di Gaza.
Menurut laporan media, diketahui bahwa dua juta warga Palestina di Jalur Gaza terpaksa mengungsi akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Agresi Israel telah menyebabkan hampir 39.000 warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, tewas dan lebih dari 89.000 lainnya terluka.
Meskipun ada kecaman internasional berulang kali dan Resolusi Dewan Keamanan PBB yang memerintahkan gencatan senjata segera, Israel tidak berhenti membombardir Jalur Gaza.
Faktanya, Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusannya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militer di kota Rafah di Gaza selatan, tempat lebih dari satu juta warga sipil melarikan diri dari perang.
NewsRoom.id









