Budaya kerja keras telah menjadi bagian dari etos perusahaan rintisan di Silicon Valley, tetapi harapan untuk bekerja keras dapat merugikan kesehatan mental para pendiri. Kami sangat senang menyambut salah satu pendiri Bonobos dan mantan CEO Andy Dunn di TechCrunch Disrupt 2024 untuk berbincang-bincang secara terbuka guna membahas bagaimana para pendiri dapat memenuhi harapan ekosistem VC tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.
Dunn menguasai bidangnya dengan baik. Di perguruan tinggi, ia didiagnosis dengan gangguan bipolar 1, diagnosis yang ia sembunyikan dari kehidupan bisnisnya saat ia mengembangkan merek pakaian DTC miliknya, Bonobos. Pada tahun 2019, ia memutuskan untuk berterus terang, memberikan Ceramah TED dan menulis buku, “Burn Rate: Launching a Startup and Losing My Mind,” tentang perjuangannya melawan penyakit mental saat ia membangun perusahaannya, termasuk gangguan psikotik pada tahun 2016 yang membuatnya dirawat di rumah sakit — dan hukuman penjara selama 12 jam — setahun sebelum ia menjual Bonobos ke Walmart.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ia mendirikan Bonobos pada bulan Juni 2007 sebagai pelopor awal dalam bidang penjualan langsung ke konsumen. Perusahaan ini awalnya berfokus pada celana panjang pria, khususnya celana khaki, dan berkembang menjadi lini lengkap pakaian pria. Bonobos mengumpulkan lebih dari $127 juta dalam bentuk modal ventura sebelum diakuisisi oleh Walmart seharga $310 juta pada tahun 2017. Dunn juga meluncurkan Red Swan Ventures, sebuah dana modal ventura, dan merupakan pendiri Pie.
Tiket untuk TechCrunch Disrupt 2024 masih tersedia dan dapat dibeli di sini. Konferensi ini akan berlangsung pada tanggal 28-30 Oktober di San Francisco. Bergabunglah dengan lebih dari 10.000 pemimpin perusahaan rintisan dan VC selama tiga hari untuk mendapatkan konten tentang topik-topik terhangat di perusahaan rintisan, mulai dari AI hingga SaaS hingga luar angkasa.
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id