NewsRoom.id -Pemecatan Ketua KPU Hasyim Asyari karena terbukti menghina salah satu anggota PPLN di Den Haag, semakin mencoreng nama baik lembaga penyelenggara pemilu.
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, kejadian tersebut semakin memperburuk persepsi publik terhadap KPU yang selama ini kinerjanya mendapat sorotan negatif.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Jadi, pemecatan Ketua KPU tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa salah satu komisioner bermasalah dengan integritas pribadinya,” kata Adi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (3/7).
Peristiwa ini pun sempat merusak kepercayaan publik dan tentu saja menciptakan situasi yang kurang kondusif menjelang pemilihan kepala daerah serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Dalam situasi seperti ini, kepercayaan publik kepada KPU menjadi krusial, untuk memastikan penyelenggaraan pilkada berjalan lancar dan kredibel.
“Oleh karena itu, KPU harus bekerja keras untuk memulihkan, memperbaiki citranya. Sebab, bagaimanapun juga, tidak baik jika persepsi publik menjadi negatif menjelang pilkada serentak,” katanya.
Langkah pemulihan tersebut diharapkan dapat membantu memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pemilihan kepala daerah serentak dapat berjalan lancar.
NewsRoom.id