Dampak Pendidikan terhadap Kematian – Ekonom Layanan Kesehatan

- Redaksi

Selasa, 9 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wajar saja jika orang yang berpendidikan tinggi memiliki tingkat kematian yang lebih rendah. Pendidikan yang lebih baik dapat meningkatkan literasi kesehatan. Pendidikan yang lebih tinggi dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dan lebih banyak manfaat kesehatan bagi karyawan (dengan cakupan asuransi yang lebih baik). Namun, apakah tinggal di komunitas dengan orang yang berpendidikan tinggi memengaruhi kematian terlepas dari apakah keluarga seseorang berpendidikan tinggi atau tidak?

Menurut makalah kerja NBER Bor et al. (2024), jawabannya adalah 'Ya'.

Para penulis menggunakan berbagai kumpulan data untuk mencapai kesimpulan ini termasuk data mortalitas dari
Statistik Vital dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional (NCHS); dan data pencapaian pendidikan menurut daerah dari Sensus Sepuluh Tahunan AS dan Survei Komunitas Amerika. Dengan menggunakan data ini, mereka menemukan hal berikut:

Para peneliti pertama-tama mengevaluasi hipotesis bahwa korelasi ini mencerminkan orang-orang yang lebih sehat secara tidak proporsional pindah ke daerah yang lebih terdidik. Mereka menolak hipotesis ini, dengan menunjukkan bahwa pola migrasi serupa untuk orang yang lebih sehat dan lebih sakit.

Kedua, mereka meneliti perbedaan perilaku yang mengancam kesehatan antara daerah dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan lebih rendah. Mereka berfokus pada dua faktor risiko perilaku utama: merokok dan obesitas. Hampir 60 persen korelasi antara pendidikan dan kesehatan di berbagai wilayah dijelaskan oleh perbedaan dalam merokok dan obesitas. Orang dewasa di daerah yang lebih berpendidikan cenderung tidak mengalami obesitas, cenderung tidak mulai merokok, dan cenderung berhenti merokok di usia 30-an atau 40-an dibandingkan orang dewasa dengan pendidikan yang sama di daerah yang kurang berpendidikan. Para peneliti berpendapat bahwa perbedaan lokal dalam sikap, keyakinan, norma sosial, dan kebijakan—seperti larangan merokok di tempat kerja—merupakan mekanisme yang masuk akal untuk pola-pola ini.

Terakhir, mereka mengeksplorasi peran fasilitas lokal di komunitas yang lebih terdidik, termasuk polusi yang lebih sedikit, tingkat kejahatan yang lebih rendah, dan perawatan medis yang lebih berkualitas. Mereka menyimpulkan bahwa fasilitas lokal ini memediasi korelasi antara pendidikan dan kesehatan, tetapi menjelaskan tidak lebih dari 17 persen korelasi tersebut. Meskipun mereka mengakui bahwa ada banyak faktor lingkungan yang tidak diukur dalam data mereka, mereka berpendapat bahwa faktor lingkungan yang dapat diamati memainkan peran yang lebih kecil daripada faktor risiko perilaku dalam menjelaskan korelasi yang mencolok ini.

Makalah selengkapnya ada di sini; ringkasan Buletin Kesehatan NBER ada di sini.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan
Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan
Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop
Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan
Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun
KPK Buka Kemungkinan Usut Pj Gubernur Riau
Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering
Terkait Rapat Paripurna, Gus Yahya menyinggung putusan Syuriyah yang bermasalah

Berita Terkait

Senin, 8 Desember 2025 - 03:10 WIB

Vaksin Herpes Zoster Mengurangi Risiko Demensia sebesar 20%, Studi Stanford Mengungkapkan

Senin, 8 Desember 2025 - 02:39 WIB

Kebiasaan minum kopi setiap hari ini dapat membantu memperlambat proses penuaan

Senin, 8 Desember 2025 - 01:38 WIB

Kakak Mahfud MD Ungkap Bukti Ijazah S1 Palsu Dijual Rp 500 Ribu, Dibuat Menggunakan Photoshop

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:34 WIB

Bagaimana Lumut Memecahkan Misteri yang Tidak Pernah Diduga Para Ilmuwan

Minggu, 7 Desember 2025 - 23:02 WIB

Ilmuwan Memecahkan Misteri Bayi Pterosaurus Solnhofen Berusia 150 Juta Tahun

Minggu, 7 Desember 2025 - 19:26 WIB

Danau K'gari yang Terkenal di Dunia Mungkin Berisiko Mengering

Minggu, 7 Desember 2025 - 18:24 WIB

Terkait Rapat Paripurna, Gus Yahya menyinggung putusan Syuriyah yang bermasalah

Minggu, 7 Desember 2025 - 16:20 WIB

Puluhan Tahun Kemudian, Para Ilmuwan Akhirnya Menjelaskan Pembacaan Aneh Voyager 2 tentang Uranus

Berita Terbaru