NewsRoom.id – Selain Aep dan Iptu Rudiana, saksi lain yang disorot dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki adalah Melmel. Pria itu mengaku mengetahui pasti peristiwa berdarah yang terjadi pada 2016 itu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Namun belakangan, sosok Melmel tiba-tiba menghilang bagai ditelan bumi. Alhasil, ia dilaporkan ke polisi atas dugaan laporan palsu atau kesaksian palsu.
“Laporkan saja Melmel kalau ada identitasnya, laporkan saja. Atau begini, kalau ketemu, minta dipanggil Mabes Polri,” kata Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta yang cukup vokal memantau kasus Vina Cirebon.
Lantas bagaimana pengakuan Melmel soal statusnya sebagai saksi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon?
Kronologi Versi Melmel
Dikutip dari siaran TV One, Melmel merupakan saksi yang mengakui dirinya berada di lokasi pembunuhan Vina Cirebon dan Eki pada malam itu.
Saat itu, Melmel mengaku sempat mengajak seorang pemilik toko yang berada di dekat lokasi kejadian untuk mengintip dari kejauhan.
“Saya masuk ke dalam, tapi dia (penjaga toko) tidak berani. Lalu, karena dia tidak berani, saya tidak pikir panjang, saya langsung masuk ke dalam. Rasanya seperti saya menyelinap ke (tempat kejadian perkara),” katanya.
Menurut Melmel, di taman kosong belakang gudang malam itu ada sekitar 10 orang. Di sanalah penyerangan terhadap Vina Cirebon dan Eki terjadi.
“Lebih dari 10 orang, saya tidak menghitungnya, saat itu saya melihat Eki dipukuli, orang pertama yang disiksa adalah Eki. Saya ingin maju tetapi saya juga takut, karena saya sendirian,” katanya.
Melmel mengatakan, dirinya tidak sempat mencari pertolongan karena pikirannya sedang kacau, antara takut dan bingung. Ditambah lagi suasana di sekelilingnya sedang sepi.
“Setelah Eki dipukul, saya lihat Eki sudah tidak bergerak lagi. Setelah itu, Vina disiksa,” katanya.
Melmel mengatakan penyiksaan itu berlangsung selama sekitar satu era.
“Tetapi saya tidak ingat jam berapa saat itu. Pikiran saya melayang ke mana-mana. Begitu mereka selesai dan ingin keluar, saya langsung lari,” katanya.
Katanya, yang pertama meninggalkan lokasi kejadian adalah beberapa sepeda motor.
“Vina juga dibawa, diguncang tiga kali. Jadi Vina ditaruh di tengah dengan muka ditutup jaket. Begitulah kondisinya dan dia sudah tidak sadarkan diri,” jelasnya.
“Kemudian saya langsung naik motor juga. Saya ikut tapi jarak saya dengan mereka cukup jauh,” lanjutnya.
Para pelaku, lanjut Melmel, kemudian membaringkan Vina Cirebon dan Eki di jembatan.
“Itu di bawah jembatan, setelah di bawah jembatan, entah kenapa langsung diangkat. Nah, di atas sana Eki dan Vina akhirnya dilempar.”
Melmel juga mengaku mengenal wajah 8 pelaku yang melakukan aksi sadis tersebut. Salah satunya bernama Saka Tatal.
“Terus yang saya tahu soal Ucok, apa pun panggilan akrabnya di geng motor itu saya tidak tahu karena saya pribadi hanya kenal Eki,” ungkapnya.
Usai menidurkan Eki dan Vina, para pelaku langsung pergi. Saat situasi dirasa aman, Melmel memberanikan diri menghampiri kedua korban.
“Saya datang, orang pertama yang saya hentikan adalah Eki. Saya berpikir, apakah Eki bergerak atau masih bernapas?” katanya.
NewsRoom.id









