NewsRoom.id – Institusi Kepolisian Nasional khususnya Kepolisian Daerah Sumatera Barat saat ini tengah dihujani kritik pedas dari warganet terkait meninggalnya seorang pelajar bernama Afif Maulana yang diduga meninggal dunia akibat penganiayaan oleh oknum polisi.
Informasi soal CCTV yang rusak serta pernyataan pihak kepolisian yang menyatakan akan mencari pihak yang memviralkan kasus ini justru menjadi bumerang dan membuat netizen geram.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Mengomentari hal tersebut, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Suharyono menegaskan, instansi yang dipimpinnya tidak menghentikan atau menutup kasus tewasnya Afif Maulana, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Padang yang diduga tewas akibat dianiaya oknum polisi, dikutip dari ANTARA.
“Yang pasti sampai saat ini kita belum menutup atau menghentikan kasus ini,” kata Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono di Padang, Kamis (4/7).
Jenderal bintang dua itu menegaskan, kepolisian tetap bersikap terbuka dan tidak menutup-nutupi kasus tersebut. Pengusutan kasus tersebut dilakukan secara prosedural dan profesional berdasarkan standar operasional prosedur (SOP).
“Jika ada pihak yang membuat skenario tanpa fakta, kami akan mengoreksinya,” katanya.
Terakhir, mantan kepala penyidik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu masih menduga kuat Afif Maulana melompat dari Jembatan Kuranji, Kota Padang dan jatuh ke dasar sungai hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia oleh warga sekitar.
“Sampai saat ini kami masih kuat menduga AM melompat dari jembatan ke dasar sungai untuk menyelamatkan diri,” ujarnya.
Sebelumnya, Organisasi Kontras dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang melaporkan Kapolda Irjen Pol Suharyono ke Propam Mabes Polri atas dugaan pelanggaran etik terkait tewasnya pelajar SMP bernama Afif Maulana, 13 tahun, di Kuranji, Padang.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengajak masyarakat untuk melaporkannya ke Propam Polri. Suharyono meyakini kematian Afif Maulana bukan karena penganiayaan polisi.
“Silakan saja (melapor), saya bukan penjahat, saya pembela kebenaran,” kata Suharyono.
NewsRoom.id