Fase 3 Klinis Belum Teruji

- Redaksi

Rabu, 31 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari mengingatkan para ibu bahwa mereka punya hak untuk menolak vaksin polio.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Keberatan tersebut dapat dilakukan dengan cara menolak dan tidak memberikan izin kepada anak untuk diberikan vaksin Polio.

Siti Fadilah menjelaskan, vaksin polio yang saat ini diberikan belum dipastikan telah menjalani uji klinis fase 3.

Jadi keamanannya masih dipertanyakan. Menurutnya, jika BPOM sudah melakukan uji klinis fase 3, tentu masyarakat tidak akan khawatir sekarang.

Kuncinya, kata Siti Fadilah, adalah transparansi Badan POM dalam mengumumkan secara resmi apakah vaksin ini telah menjalani uji klinis fase 3.

Sebab, katanya, banyak ibu-ibu yang menghubunginya untuk menanyakan tentang keamanan vaksin polio.

“Menurut saya, BPOM belum melakukan uji klinis fase 3,” kata Siti Fadilah Supari di akun YouTube miliknya.

Ia juga menjelaskan, vaksin polio yang diberikan saat ini berbeda dengan vaksin polio yang selama ini diberikan.

Sebelumnya, Siti Fadilah menyampaikan vaksin polio merupakan produk Bio Farma dan telah melalui uji klinis fase 3 serta terbukti aman digunakan selama bertahun-tahun.

Sementara itu, vaksin polio yang digunakan saat ini berasal dari WHO, kerja sama antara Bio Farma dan Melinda Gates Foundation.

“Vaksin polio sebelumnya jelas aman. Setelah puluhan tahun digunakan, hampir tidak ada efek samping,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, pemberian vaksin ini bersifat sukarela dan tidak dapat dipaksakan sehingga orang tua dapat menolak apabila tidak menghendaki anaknya divaksin.

“Jika ibu-ibu ada yang keberatan, silakan ajukan surat ke pihak sekolah untuk anaknya, saya kira pihak sekolah punya kebijakan khusus untuk itu,” pungkasnya.***

NewsRoom.id

Berita Terkait

Indra Sjafri dicoret setelah gagal total di SEA Games 2025
CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi
Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'
Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan
Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya
Cardiff v Chelsea: Anak didik Pep, Barry-Murphy dan Maresca bersatu kembali
Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang
Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf

Berita Terkait

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:34 WIB

Indra Sjafri dicoret setelah gagal total di SEA Games 2025

Selasa, 16 Desember 2025 - 20:03 WIB

CEO Palantir merendahkan kebijakan 'bodoh' Jerman di bidang ekonomi dan migrasi

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:31 WIB

Siapakah Sajid dan Naveed Akram? Tersangka penembakan di Australia didorong oleh 'ideologi ISIS'

Selasa, 16 Desember 2025 - 19:00 WIB

Beberapa distrik sekolah di wilayah Pittsburgh menyerukan penundaan

Selasa, 16 Desember 2025 - 18:29 WIB

Bantu kami memverifikasi bahwa Anda adalah pengunjung sebenarnya

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:27 WIB

Afrika Selatan v Irlandia: Wisatawan kehilangan ODI pertama dengan tujuh gawang

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:56 WIB

Dugaan “Hitler salut”: Tuduhan terhadap anggota parlemen AfD Moosdorf

Selasa, 16 Desember 2025 - 16:25 WIB

Jokowi dan Luhut Harus Bertanggung Jawab

Berita Terbaru

Headline

Indra Sjafri dicoret setelah gagal total di SEA Games 2025

Selasa, 16 Des 2025 - 20:34 WIB