Hamas mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap serangan Israel terhadap jurnalis di Gaza, karena lima koresponden lainnya tewas di daerah kantong itu pada hari Sabtu, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, mereka mengutuk “pembantaian” yang dilakukan oleh pasukan Israel, dan menuduh mereka mengabaikan hukum internasional yang melindungi jurnalis dan mengizinkan mereka bekerja di zona konflik.
Kelompok itu juga mendesak jurnalis, profesional media, dan organisasi media internasional untuk mendukung jurnalis Palestina, memberi mereka semua bantuan yang diperlukan, dan mengungkap tindakan Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sebelumnya pada hari itu, kantor media Gaza mengatakan lima wartawan Palestina telah tewas di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir, sehingga jumlah korban tewas sejak Oktober lalu menjadi 158.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Selain menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina sejak saat itu, kampanye militer telah mengubah sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu menjadi reruntuhan, menyebabkan sebagian besar warga sipil kehilangan tempat tinggal dan berisiko kelaparan.
Wartawan di Gaza menghadapi risiko yang sangat tinggi saat mereka mencoba meliput konflik di tengah serangan udara dan darat Israel, komunikasi yang terganggu, kekurangan pasokan, dan pemadaman listrik yang berkepanjangan.
BACA: 6 polisi tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id