NewsRoom.id — Militer Arab Saudi tiba-tiba mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam serangan Angkatan Udara Israel (IDF) di kota Hodeidah di Yaman.
Arab Saudi menekankan bahwa militernya melarang siapa pun menggunakan wilayah udara Kerajaan untuk tujuan serangan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pada Sabtu (20/7/2024) angkatan udara Israel menyerang gudang minyak Yaman di Pelabuhan Hodeidah yang menyebabkan kebakaran besar.
Kemudian seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa sebelum serangan, pihaknya telah menambah sekutu.
Al Arabiya melaporkan bahwa pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya, tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang sekutu tersebut.
Namun, ia menekankan bahwa sasarannya adalah “penggunaan ganda,” termasuk infrastruktur energi, kata pejabat tersebut.
“Kerajaan tidak memiliki hubungan atau keterlibatan dalam penargetan Hodeidah, dan Kerajaan tidak akan membiarkan entitas mana pun melanggar wilayah udaranya,” kata Brigadir Jenderal Turki Al-Malki, juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (21/7/2024).
Menurut Arab News, jet tempur IDF menyerang kota Yaman barat yang dikuasai Houthi pada hari Sabtu sebagai balasan atas serangan pesawat tak berawak Houthi terhadap sebuah gedung apartemen di Tel Aviv sebelum fajar pada hari Jumat, yang menewaskan satu warga sipil.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan serangan udara itu dimaksudkan untuk mengirim pesan kepada Houthi bahwa serangan mereka tidak akan luput dari hukuman.
Milisi Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar Yaman, telah menyerang kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah dan Bab-Al-Mandab sebagai bentuk simpati terhadap warga Palestina di Gaza di tengah serangan Israel.
TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa serangan Israel menghantam pembangkit listrik dan fasilitas penyimpanan bensin, menewaskan tiga orang dan melukai 87 orang.
Tidak terpengaruh oleh tanggapan cepat Israel, pejabat Houthi mengancam akan terus menyerang kapal-kapal yang berdagang dengan Israel dan Israel sendiri.
“Kami menekankan bahwa agresi brutal ini hanya akan memperkuat tekad dan keteguhan rakyat Yaman dan angkatan bersenjata mereka yang gagah berani dalam mendukung Gaza,” tulis Mohammed Abdul Sallam, kepala negosiator Houthi yang berbasis di Muscat, dalam X.
Anggota Dewan Syura Houthi Abdul Sallam Jahaf berkata: “Kami akan menanggapi pesta pora Zionis-Amerika ini dengan lebih keras dan tegas.
NewsRoom.id









