NewsRoom.id –Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak bekerja di Ibu Kota Negara (IKN) pada Juli lalu sangat realistis.
Mardani mengatakan, kepala negara tidak seharusnya memaksa masyarakat untuk langsung bekerja di ibu kota baru.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Bagus. Pak Jokowi realistis. Tidak perlu dipaksakan. Biarkan semuanya rapi dan berkualitas,” kata Mardani kepada JawaPos.com, Selasa (9/7).
Anggota Komisi II DPR RI itu mengatakan, tidak seharusnya dipaksakan untuk bisa berkantor di IKN Nusantara. Hal itu dilakukan agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
“Jangan dipaksakan. Itu hanya akan menimbulkan masalah. Mari kita semua kembali bekerja membangun bangsa,” kata Mardani.
Mardani juga mengatakan, Upacara HUT RI ke-79 di IKN Nusantara tidak boleh dipaksakan. Ia mengusulkan agar Upacara 17 Agustus tetap dilaksanakan di Jakarta. Mengingat infrastruktur di IKN Nusantara belum sepenuhnya rampung.
“Kalau disatukan di Istana Negara di Jakarta, itu juga bagus. Menghemat biaya saat rakyat sedang kesulitan,” tegas Mardani.
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan belum ada rencana segera untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pasalnya, infrastruktur di IKN Nusantara belum sepenuhnya siap.
“Airnya sudah siap, listriknya sudah siap, tempatnya sudah siap, kalau sudah siap tinggal pindah,” kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (8/7).
Jokowi mengaku sudah menerima laporan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono terkait proses pembangunan di IKN Nusantara. Namun, dari laporan tersebut, pembangunan kantornya belum sepenuhnya rampung. “Sudah, tapi belum,” kata Jokowi.
NewsRoom.id