KontraS Cium Bau Aneh di Kasus Afif, Tersangka CCTV Tiba-tiba Dinyatakan Meninggal Dunia

- Redaksi

Selasa, 2 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai ada kejanggalan dalam tewasnya Afif Maulana, bocah 13 tahun di kolong Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, yang diklaim Polda Sumbar akibat loncat dari jembatan, bukan akibat penganiayaan oleh aparat kepolisian.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Koordinator Badan Pekerja KontraS, Dimas Bagus Arya juga mengungkap sejumlah kejanggalan. Pertama, ia meminta dilakukan otopsi ulang dan rekonstruksi ulang, karena hampir sejumlah fakta dan peristiwa sangat sulit diperoleh.

Ia pun mempertanyakan CCTV di Polsek Kuranji yang tiba-tiba dinyatakan mati. Selain itu, ia mengatakan sejumlah instansi juga terkendala dalam mendapatkan akses pendampingan bagi puluhan remaja yang ditangkap karena diduga hendak tawuran.

“Jadi ini perkembangan yang sangat aneh dan janggal sampai hari ini. Maka diperlukan langkah-langkah yang luar biasa untuk membongkar praktik kekerasan dalam konteks pembunuhan Afif Maulana,” kata Dimas di Jakarta, Senin (1/7/2024).

Diketahui, Polda Sumatera Barat telah menghentikan dan menutup kasus tewasnya seorang bocah SMP di Padang, Afif Maulana (AM). Penutupan kasus tersebut dilakukan setelah hasil autopsi terhadap korban Afif Maulana keluar.

Penyebab meninggalnya korban karena patah tulang rusuk belakang kiri sebanyak 6 ruas dan patah tulang tersebut merobek paru-paru. Sebelumnya beredar kabar Afif Maulana meninggal dunia karena dianiaya oleh polisi.

Terkait hasil otopsi, Kapolda Sumbar Irjen Suharyo mengatakan kasus tewasnya pelajar SMP berusia 12 tahun di Sungai Batang Kuranji Padang dinilai sudah selesai. Kasus tersebut bisa dibuka kembali jika ditemukan bukti baru.

“Penyebab meninggalnya karena patah tulang rusuk dan kolaps paru-paru,” kata Suharyono kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024).

NewsRoom.id

Berita Terkait

Para Arkeolog Menemukan Peternakan Besar Penduduk Asli Amerika Berusia 1000 Tahun yang Menentang Batasan Pertanian
Buku Teks Stem Cell Ditantang oleh Cacing Pipih “Abadi”.
Ingin Melihat 'Bugonia' Lebih Awal? Botak!
Bagaimana Usaha Kecil Dapat Memanfaatkan Musim Belanja Liburan
Hujan di Sahara? Perubahan Iklim Bisa Membuat Gurun Lebih Basah Dari Sebelumnya
Apa yang Menderu di Bawah Gunung Berapi Oldoinyo Lengai? Ilmuwan Akhirnya Tahu
Selamat mencoba menonton 'Frankenstein' karya Guillermo del Toro di bioskop akhir pekan ini
Amazon Meluncurkan Perawatan Virtual Untuk Anak-Anak Meskipun Pasar Kesehatan Ritel Bergejolak

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 00:55 WIB

Para Arkeolog Menemukan Peternakan Besar Penduduk Asli Amerika Berusia 1000 Tahun yang Menentang Batasan Pertanian

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 23:53 WIB

Buku Teks Stem Cell Ditantang oleh Cacing Pipih “Abadi”.

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 21:50 WIB

Ingin Melihat 'Bugonia' Lebih Awal? Botak!

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:16 WIB

Bagaimana Usaha Kecil Dapat Memanfaatkan Musim Belanja Liburan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Hujan di Sahara? Perubahan Iklim Bisa Membuat Gurun Lebih Basah Dari Sebelumnya

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 16:06 WIB

Selamat mencoba menonton 'Frankenstein' karya Guillermo del Toro di bioskop akhir pekan ini

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Amazon Meluncurkan Perawatan Virtual Untuk Anak-Anak Meskipun Pasar Kesehatan Ritel Bergejolak

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Tidak bisa tidur? Anda Tidak Sendirian, Namun Para Ahli Memperingatkan Terhadap “Perbaikan” Umum Ini.

Berita Terbaru

Headline

Buku Teks Stem Cell Ditantang oleh Cacing Pipih “Abadi”.

Sabtu, 18 Okt 2025 - 23:53 WIB

Headline

Ingin Melihat 'Bugonia' Lebih Awal? Botak!

Sabtu, 18 Okt 2025 - 21:50 WIB