Sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan nasional Suriah, Syrian Air, mendarat di ibu kota Saudi, Riyadh kemarin setelah 12 tahun penangguhan layanan karena ketegangan diplomatik antara kedua negara.
Kantor berita resmi Suriah BANYAK melaporkan bahwa pesawat tersebut tiba di Bandara Internasional Raja Khalid kemarin, menandai dimulainya kembali penerbangan komersial reguler antara ibu kota Suriah, Damaskus, dan Arab Saudi.
Berdasarkan BANYAKRiyadh Airports Company mengadakan perayaan di Bandara Internasional Raja Khalid, dihadiri oleh Duta Besar Suriah untuk Riyadh, Ayman Sousan, bersama dengan pejabat Saudi.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Peristiwa ini merupakan kabar baik bagi warga negara Suriah dan Saudi, karena hal ini memudahkan komunikasi antara kedua negara dan menyelamatkan warga negara dari kesulitan perjalanan tidak langsung,” BANYAK mengutip pernyataan Sousan.
“Dibukanya kembali penerbangan reguler antara Suriah dan Arab Saudi merupakan langkah tambahan dalam proses pembangunan berkelanjutan yang disaksikan oleh hubungan antara kedua negara persaudaraan ini,” tambahnya.
Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Damaskus pada tahun 2012 menyusul tindakan keras rezim Suriah terhadap pengunjuk rasa damai.
Namun, pada Mei 2023, kedua negara melanjutkan misi diplomatik, dan membuka kembali kedutaan mereka.
Pada bulan yang sama, Liga Arab setuju untuk menyambut Suriah kembali ke dalam keanggotaannya segera setelah lebih dari satu dekade.
Setahun kemudian, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal Bin Farhan mengunjungi Damaskus, beberapa hari setelah kunjungan serupa oleh Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Miqdad ke Jeddah.
OPINI: Mengenai pemindahan berkas kasus Suriah ke Riyadh
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id