Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei secara resmi mendukung Masoud Pezeshkian sebagai presiden baru negara tersebut pada hari Minggu, beberapa minggu setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden, Kantor Berita Anadolu.
Dalam sebuah upacara di Teheran, yang dihadiri oleh para pemimpin politik dan militer tingkat tinggi serta diplomat asing, pemimpin tertinggi menyerahkan dekrit yang ditandatangani kepada Pezeshkian.
Keputusan tersebut dibacakan oleh kepala kantor Khamenei, yang menyatakan bahwa pemilu berakhir dengan “ketenangan dan ketenteraman di bawah kondisi yang sulit,” dan bahwa presiden baru “siap memikul tanggung jawab besar.”
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Anggota parlemen reformis dan ahli bedah jantung berusia 69 tahun itu mengalahkan pesaingnya yang konservatif dan mantan kepala keamanan Saeed Jalili dengan lebih dari 3 juta suara di putaran kedua pemilihan presiden pada tanggal 5 Juli.
Ia akan menggantikan Ebrahim Raisi, yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei di barat laut Iran, bersama tujuh orang lainnya.
BACA: Iran kecam penutupan Pusat Islam Hamburg oleh Jerman
Menurut Pasal 110 Konstitusi Iran, presiden terpilih menjabat setelah menerima dukungan resmi dari pemimpin tertinggi, diikuti dengan upacara pelantikan di parlemen.
Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah Pezeshkian akan berlangsung pada hari Selasa, dengan kehadiran perwakilan tingkat tinggi dari banyak negara.
Dalam sambutannya setelah menerima dukungan tersebut, Pezeshkian berjanji untuk “menegakkan keadilan” dan menekankan bahwa “memulihkan martabat negara hanya mungkin dilakukan melalui persatuan dan kepatuhan terhadap hukum.”
“Kita harus bergandengan tangan untuk mengatasi permasalahan, kebutuhan, dan keprihatinan rakyat kita tercinta di negara kita,” katanya.
Khamenei, dalam pidatonya, mendesak pemerintahan baru untuk “bekerja tanpa lelah” dan menekankan bahwa masalah ekonomi adalah prioritas.
Ia menekankan bahwa hubungan yang kuat dengan negara-negara yang telah membantu Iran secara ekonomi harus diprioritaskan, dengan fokus pada negara-negara tetangga.
Khamenei juga memuji pemerintahan Raisi atas kinerjanya secara internal dan eksternal, serta diplomasi yang dilakukan oleh mendiang Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Sementara itu, Pezeshkian menunjuk Mohammad Reza Aref, seorang politikus reformis kawakan, sebagai wakil presiden pertamanya. Ia akan menggantikan Mohammad Mokhber yang menjabat di bawah Presiden Raisi.
BACA: Reformis Masoud Pezeshkian terpilih sebagai presiden baru Iran
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id