Menciptakan Kerusuhan Publik Dapat Berdampak Negatif

- Redaksi

Minggu, 14 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini tengah menelusuri motif dan latar belakang munculnya sosok kontroversial Mama Ghufron di media sosial (Medsos).

Menimbulkan keresahan di masyarakat, hal tersebut disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan, Prof. Dr. H. Utang Ranuwijaya.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Dalam penjelasannya, Prof. Utang menyampaikan bahwa pesan yang disampaikan dalam ceramahnya yang saat ini viral dalam bentuk video dapat berdampak negatif.

“Jika tidak ditangani oleh rekan-rekan pengurus, akan berdampak pada dunia media sosial, dan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan dan pemahaman agama,” kata Prof. Utang, dikutip dari Medsos X @MUIPusat, Minggu (14/7/2024). “Saya melihat Mama Gufron hanya iseng-iseng saja untuk membuat keresahan masyarakat, pertama di dunia media sosial,” terangnya.

Perlu diketahui, banyak sekali video-video viral di media sosial, mulai dari bahasa Suryani, penciptaan 500 kitab, bahasa semut atau hewan, alam barzah, bahasa jin, berubahnya air biasa menjadi air zamzam, dan lain sebagainya.

Hal itu pun ditegaskan Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan, Prof Utang, bahwa apa yang disampaikan Mama Ghufron bisa saja menyesatkan.

Kesalahan yang dimaksud adalah pemahaman dalam bidang agama, dalam hal ini Islam. Mama Ghufron dianggap bermain-main, tentu saja dianggap sangat meresahkan.

“Menurut MUI, kemunculan Gufron berpotensi memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan agama. Kehadirannya menuai banyak kontroversi dan narasi menyesatkan di berbagai media, terutama di media sosial,” kata MUI Pusat. Terkait hal tersebut, MUI Malang menyatakan akan segera berupaya menemui pihak terkait.

“Kami melalui komisi pengkajian sudah memberikan perintah untuk berkomunikasi dengan MUI Malang dan menurut informasi, MUI Malang sudah berupaya untuk bertemu dengan Pak Ghufron, namun mereka menyatakan tidak sempat bertemu,” terang Prof Utang (klw)

Semoga apa yang disampaikan MUI sebagai tindak lanjut kasus Mama Ghufron dapat membuahkan hasil yang baik dan tersampaikan kepada masyarakat dengan baik pula.

Dan Allah Maha Mengetahui.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Aquariids mungkin lebih ditaburkan daripada kilau di atas 30 Juli
Arktik menjadi sangat hangat di bulan Februari, tanah Svalbard 'seperti es krim lembut'
Perjanjian F1 dengan Moët & Chandon; Strategi, statistik dan cerita bercerita
Obat eksperimental membalikkan gejala PTSD pada tikus – sudah dalam uji coba manusia
Gadis muda Palestina kelaparan sampai mati di Gaza
Ilmuwan Cina mengembangkan katalis terobosan untuk konversi propana bersih
Suhu 'basah' yang mematikan menutupi gandar timur
Donna Karan New York meluncurkan kampanye media sosial musim panas 2025

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:27 WIB

Aquariids mungkin lebih ditaburkan daripada kilau di atas 30 Juli

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:22 WIB

Arktik menjadi sangat hangat di bulan Februari, tanah Svalbard 'seperti es krim lembut'

Rabu, 30 Juli 2025 - 18:17 WIB

Perjanjian F1 dengan Moët & Chandon; Strategi, statistik dan cerita bercerita

Rabu, 30 Juli 2025 - 17:45 WIB

Obat eksperimental membalikkan gejala PTSD pada tikus – sudah dalam uji coba manusia

Rabu, 30 Juli 2025 - 16:43 WIB

Gadis muda Palestina kelaparan sampai mati di Gaza

Rabu, 30 Juli 2025 - 13:37 WIB

Suhu 'basah' yang mematikan menutupi gandar timur

Rabu, 30 Juli 2025 - 11:33 WIB

Donna Karan New York meluncurkan kampanye media sosial musim panas 2025

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:31 WIB

Para ilmuwan mungkin telah memecahkan misteri ruang yang membingungkan yang dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana kehidupan dimulai

Berita Terbaru

Headline

Gadis muda Palestina kelaparan sampai mati di Gaza

Rabu, 30 Jul 2025 - 16:43 WIB