NewsRoom.id – Kematian aneh Afif Maulana (13) di Jembatan Kuranji, Kota Padang, membuat Mahfud MD mengkritik keras Kepolisian.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Polri tidak takut atau malu jika dikoreksi masyarakat.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Jadi polisi tidak perlu malu (dikoreksi) seperti kasus Afif. Itu kan memalukan kan? Menurut saya sangat tidak jelas,” kata Mahfud MD seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (13/7/2024).
Menurut Mahfud, di Indonesia banyak kasus yang ditangani kepolisian.
Oleh karena itu, apabila ada suatu kasus yang dinilai masyarakat kurang profesional dalam penanganannya, maka Kepolisian harus bersedia menerima koreksi.
“Setiap hari ada ribuan kasus di Indonesia, oleh karena itu polisi tidak perlu malu jika ada dua, tiga, atau empat kasus yang dianggap tidak profesional oleh masyarakat, karena di banyak tempat lain semuanya berjalan baik,” ungkapnya.
Mahfud menilai apabila Polri terbuka terhadap koreksi, maka akan berdampak positif terhadap citra Polri.
“Apa salahnya dikoreksi? Wajar saja kalau ada yang salah. Itu saja. Nanti bisa dibuka,” kata Mahfud.
Seperti diberitakan, kasus meninggalnya Afif Maulana belum tuntas dan masih menjadi perhatian publik.
Bahkan, sebagian masyarakat menilai banyak kejanggalan dalam kasus meninggalnya Afif yang diduga meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Namun, baru-baru ini terungkap ucapan Afif kepada sahabatnya sebelum meninggal dunia.
Sahabat Afif, Aditya, menceritakan momen sebelum Afif meninggal dunia atau ditemukan mengambang di bawah Jembatan Kuranji, Padang, pada 9 Juni lalu.
Aditya menuturkan, pada malam nahas itu, dirinya sedang membonceng Afif Maulana dalam iring-iringan mobil.
Lalu saya bertemu dengan seorang polisi yang sedang berpatroli untuk mencegah perkelahian.
Saat itu, mereka terlibat kejar-kejaran dengan polisi yang tengah berpatroli, hingga akhirnya polisi tersebut – kata Aditya – menendang motor yang ditumpanginya bersama Afif Maulana hingga menyebabkan keduanya terjatuh.
“Polisi langsung menghampiri Adit dan menendang motor Adit. Afif pun terjatuh,” kata Aditya, dikutip tvOnenews.com dari berbagai sumber, Jumat (12/7/2024).
Setelah itu, menurut pengakuan Aditya, ia dan Afif sedang berada di dekat trotoar jembatan.
Saat itulah, kata Aditya, Afif mengajaknya untuk melompat ke kolong jembatan. Namun, Adit menolak ajakan tersebut.
“Afif bilang ke Adit, 'Bro, lompat yuk, Bro', 'Enggak Bro, nyerah aja, jangan lompat-lompat Bro',” tutur Aditya.
Aditya mengatakan, saat ditangkap dirinya sudah tidak bertemu lagi dengan Afif Maulana.
“Enam orang ditangkap, Afif tidak ada di sana. Afif hanya berbicara di jembatan, Pak,” katanya.
NewsRoom.id









