Mesir memperingatkan pada hari Minggu tentang risiko membuka front perang baru di Lebanon dan menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Peringatan itu muncul setelah 12 orang tewas dalam serangan rudal di kota Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Sementara Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan hari Sabtu, kelompok Lebanon membantah bertanggung jawab.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan pembukaan front perang baru di Lebanon “dapat menyeret kawasan itu ke dalam perang regional habis-habisan.”
Hal ini menggarisbawahi pentingnya “mendukung Lebanon, rakyat dan lembaga-lembaganya, dan menyelamatkan negara dari kengerian perang.”
Pernyataan tersebut menyerukan kepada negara-negara berpengaruh “untuk segera melakukan intervensi guna menyelamatkan rakyat di kawasan tersebut dari konsekuensi bencana lebih lanjut yang diakibatkan oleh eskalasi konflik, yang dapat menimbulkan ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional.”
Ia menyerukan “gencatan senjata segera dan menyeluruh untuk mengakhiri penderitaan kemanusiaan di Jalur Gaza sesegera mungkin.”
Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah meningkat di tengah serangan lintas perbatasan yang terus berlangsung antara kedua belah pihak. Eskalasi ini terjadi di tengah serangan mematikan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 39.300 orang sejak Oktober, menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
BACA: Menteri Pertahanan Israel mengatakan akan memastikan Hizbullah 'membayar harga' setelah serangan Dataran Tinggi Golan
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id