Negara NATO Minta Warganya Tinggalkan Lebanon — NewsRoom.id

- Redaksi

Senin, 29 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Israel dan kelompok militan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon berada di ambang perang besar.

Beberapa anggota NATO, termasuk AS, telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke Lebanon, mendesak warga negara mereka untuk segera meninggalkan negara itu dalam menghadapi potensi perang skala penuh antara Israel dan kelompok bersenjata pro-Palestina, Hizbullah.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ketegangan meningkat dengan cepat pada hari Sabtu, ketika sebuah serangan roket menewaskan 12 anak di kota Druze, Majdan Shams, di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan proyektil itu adalah roket Falaq-1 buatan Iran yang ditembakkan oleh Hizbullah dari Lebanon selatan. Para militan membantah terlibat dalam serangan itu.

Kedutaan Besar AS mengeluarkan peringatan perjalanan pada hari Sabtu, mendesak warga Amerika untuk “sangat mempertimbangkan kembali perjalanan ke Lebanon.”

“Lingkungan keamanan masih kompleks dan dapat berubah dengan cepat,” “Kedutaan Besar menyatakan.

Kantor Luar Negeri Inggris memberi saran “menentang semua perjalanan ke Lebanon karena risiko yang terkait dengan konflik yang sedang berlangsung” antara Israel dan Hizbullah. Peringatan serupa dikeluarkan oleh Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, Norwegia, dan Denmark, serta negara-negara non-NATO seperti Irlandia dan Australia.

Netanyahu Diberi Wewenang Merencanakan Serangan Balasan terhadap Hizbullah

IDF dan Hizbullah telah terlibat dalam pertempuran sporadis sejak perang di Gaza meletus pada bulan Oktober. Kelompok bersenjata tersebut telah berulang kali menembakkan roket dan mortir ke posisi Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas dan warga Palestina di Gaza, yang mendorong IDF untuk menanggapi dengan tembakan artileri dan serangan udara.

Menanggapi serangan hari Sabtu di Dataran Tinggi Golan, Israel mengancam Hizbullah dengan “perang habis-habisan,” sementara Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan bahwa kelompok tersebut “melewati semua garis merah di sini, dan responsnya akan mencerminkan hal itu.”

Kabinet keamanan Israel bertemu Minggu malam dan memberi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant kekuasaan untuk menentukan waktu dan ruang lingkup tindakan militer lebih lanjut.

Jaringan NewsRoom.id

NewsRoom.id

Berita Terkait

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan
Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat
Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang
Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini
Para Ilmuwan Telah Menemukan Organisme yang Melanggar Aturan Emas Biologi
KSAD Maruli Heboh Bilang Starlink Pakai Pulsa, Netizen: Menurutmu Itu Modem Smartfren?
Gus Yahya, Kiai Miftahul Ahyar, dan Gus Ipul semuanya harus dicopot

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 21:27 WIB

Ulta Beauty Sekali Lagi Melampaui Ekspektasi Menjelang Penjualan Liburan

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:56 WIB

Nanodot Logam Kecil Menghilangkan Sel Kanker Sambil Menghemat Sebagian Besar Jaringan Sehat

Jumat, 5 Desember 2025 - 20:25 WIB

Studi Baru Menantang Saran Kesehatan Global: Mengurangi Rasa Manis Tidak Akan Mengurangi Nafsu Makan

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:23 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 17:19 WIB

Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini

Jumat, 5 Desember 2025 - 16:17 WIB

KSAD Maruli Heboh Bilang Starlink Pakai Pulsa, Netizen: Menurutmu Itu Modem Smartfren?

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:46 WIB

Gus Yahya, Kiai Miftahul Ahyar, dan Gus Ipul semuanya harus dicopot

Jumat, 5 Desember 2025 - 14:13 WIB

Saham SSP Melonjak 11% Karena Pendapatan FY25 dan Outlook Kereta Api Eropa

Berita Terbaru