Pasca Pelecehan Jurnalis SCTV, Dirlantas Polda Sulteng: Maaf, Saya Salah Paham

- Redaksi

Jumat, 19 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) Kombes Pol Dodi Darjanto menyampaikan permohonan maaf kepada jurnalis SCTV Syamsuddin Tobone, menyusul terjadinya kekerasan verbal di Kota Palu (17/7/2024).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Saya turut prihatin dan saya juga sangat bersalah serta meminta maaf,” ujarnya di hadapan sejumlah wartawan Sulteng dan perwakilan tiga lembaga pers, IJTI Sulteng, AJI Palu, dan PFI Palu di Mapolda Sulteng, Kamis (18/7/2024).

Dalam keterangan yang disampaikan Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Joko Wienartono, menjelaskan bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan suatu kesalahan yang dilakukan tanpa ada unsur kesengajaan.

“Apa yang saya lakukan itu salah, saya tidak bermaksud apa-apa. Pada dasarnya saya hanya bercanda, tetapi ternyata seperti ini. Saya tidak bermaksud apa-apa,” katanya.

Dengan pengakuan tersebut, Wartawan Sulteng menerima permohonan maaf yang disampaikan Dodi Darjanto, demi menjaga hubungan kerja sama antara wartawan dan Polda Sulteng.

Meski demikian, IJTI Sulteng bersama lembaga pers lainnya sebagai sesama organisasi profesi, tetap menuntut tindakan tegas dari pimpinan Polri terkait sikap Dirlantas Polda Sulteng yang dianggap sebagai bentuk kekerasan verbal yang harus ditanggapi secara serius.

Oleh karena itu, IJTI Sulteng bersama lembaga pers lainnya memohon perhatian dan tindakan tegas kepada pimpinan Polda Sulawesi Tengah, sebagai wujud menjaga hubungan kemitraan antara Polda Sulawesi Tengah dengan insan pers di Sulawesi Tengah.

Kronologi Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis di Sulawesi Tengah

Peristiwa bermula saat Syamsuddin hendak melakukan wawancara dengan Kombes Pol Dodi Darjanto di Tugu 0 Kilometer, Palu.

Merujuk pada keterangan Syamsuddin yang merupakan Kepala Biro SCTV Palu, kronologis kejadian bermula dari rencana meliput hasil operasi Patuh Tinombala 2024 di hari pertama.

“Kemarin saya ada janji wawancara lewat ajudannya. Akhirnya tadi pagi Pak Dir setuju pukul 08.30 WITA di Tugu 0. Setelah apel, saya ketemu beliau untuk memulai wawancara. Saya pakai seragam SCTV, rapi. Setelah menyapa dan memperkenalkan diri, saya mau mulai merekam. Beliau langsung bilang, ngapain rekam wawancara pakai HP? Saya nggak mau. Ngapain wawancara pakai HP, HP merek Cina lagi. Bilang ke pimpinan beli HP canggih,” ungkapnya.

Syamsuddin menjelaskan kepada Kombes Pol Dodi Darjanto bahwa teknologi saat ini memungkinkan pengambilan gambar berkualitas tinggi menggunakan telepon seluler, namun penjelasan tersebut tidak diterima dengan baik.

“Sampai anak buahnya, anggota Satlantas Polda datang membisikkan kepada saya, mengatakan sudah dilakukan, tidak perlu dibantah,” imbuhnya.

Peristiwa tersebut tentu saja menimbulkan reaksi dari kalangan wartawan di Palu yang menilai tindakan Kompol Dodi Darjanto tersebut tidak profesional, merendahkan martabat, bahkan menghina pekerjaan wartawan yang kerap kali bekerja dengan berbagai alat standar, termasuk telepon genggam, dalam situasi yang tidak selalu memungkinkan untuk menggunakan perlengkapan profesional yang lengkap.

IJTI Sulteng berharap hal ini menjadi perhatian bersama guna menjaga dan melestarikan kemerdekaan pers di tanah air, khususnya di Sulawesi Tengah.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Apa yang Sebenarnya Membunuh Mammoth? Bukti Baru Menunjukkan Komet Meledak 13.000 Tahun Lalu
Pil Anti Inflamasi Murah Ini Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Ilmuwan Memetakan Risiko Komet Antarbintang Menabrak Bumi, Lokasi di Sekitar Khatulistiwa Paling Berisiko
Kegilaan Piala Bearista Starbucks Meninggalkan Pelajaran Besar Bagi Merek
Hipertensi Menyebabkan Kerusakan Otak Sebelum Tekanan Darah Naik
Membalikkan Hal yang Tidak Dapat Dibalikkan? Uji Coba Pertama pada Manusia Menunjukkan Sel Punca Dapat Memulihkan Kehilangan Penglihatan pada Pasien AMD
Keributan hebat! Adik Helwa Bachmid menuduh Habib Bahar bin Smith menipu keluarganya
5 Strategi Media Sosial untuk Meningkatkan Penjualan Sabtu Usaha Kecil

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 15:38 WIB

Apa yang Sebenarnya Membunuh Mammoth? Bukti Baru Menunjukkan Komet Meledak 13.000 Tahun Lalu

Selasa, 18 November 2025 - 15:07 WIB

Pil Anti Inflamasi Murah Ini Dapat Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Selasa, 18 November 2025 - 14:05 WIB

Ilmuwan Memetakan Risiko Komet Antarbintang Menabrak Bumi, Lokasi di Sekitar Khatulistiwa Paling Berisiko

Selasa, 18 November 2025 - 12:01 WIB

Kegilaan Piala Bearista Starbucks Meninggalkan Pelajaran Besar Bagi Merek

Selasa, 18 November 2025 - 11:30 WIB

Hipertensi Menyebabkan Kerusakan Otak Sebelum Tekanan Darah Naik

Selasa, 18 November 2025 - 09:57 WIB

Keributan hebat! Adik Helwa Bachmid menuduh Habib Bahar bin Smith menipu keluarganya

Selasa, 18 November 2025 - 07:53 WIB

5 Strategi Media Sosial untuk Meningkatkan Penjualan Sabtu Usaha Kecil

Selasa, 18 November 2025 - 07:22 WIB

Apakah Makam Raja Tut Penuh dengan Opiat? Studi Yale Mengungkap Rahasia Kuno

Berita Terbaru