Menteri Transportasi di pemerintahan de facto Yaman yang dipimpin Houthi yang berpusat di Sanaa, Abdulwahab Al-Durra, hari ini menegaskan kembali perlunya pembukaan kembali penuh Bandara Internasional Sanaa untuk semua tujuan, seperti sebelum perang dimulai di negara itu.
“Kami hanya akan menerima pembukaan penuh Bandara Internasional Sanaa dan bandara lain yang saat ini sedang direhabilitasi dan direnovasi, seperti Bandara Taiz dan Hodeida,” kata Al-Durra saat protes oleh karyawan kementerian. Ia mengkritik koalisi pimpinan Saudi karena menutup Bandara Sanaa sepenuhnya, dan mengaitkan blokade tersebut dengan sikap tegas Yaman terhadap masalah Palestina.
“Posisi Yaman yang terhormat, berani, dan bersejarah dalam mendukung Gaza tidak menyenangkan rezim boneka yang melancarkan perang ekonomi terhadap rakyat Yaman dengan menargetkan bank dan menghentikan penerbangan sipil melalui Bandara Sanaa,” jelasnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
MEMBACA: PBB: Seorang wanita meninggal setiap 2 jam saat hamil atau melahirkan di Yaman
Berdasarkan Kantor Berita YamanPara peserta pertemuan mengeluarkan pernyataan yang menyatakan: “Mandat penuh dari pimpinan revolusioner untuk mengambil pilihan yang tepat guna menghadapi musuh dan mereformasi lembaga-lembaga negara, serta menghadapi tindakan agresif rezim Saudi yang memengaruhi kepentingan tanah air dan rakyat.”
Direktur Bandara Internasional Sanaa Khaled Al-Shayef menegaskan kembali seruan agar bandara dibuka kembali sepenuhnya pada hari Sabtu. Ia juga mengecam pengepungan yang sedang berlangsung yang telah menyebabkan ribuan warga Yaman terlantar di luar negeri. “Sebelum agresi dan pengepungan, ribuan penumpang meninggalkan Bandara Sanaa dengan 50 penerbangan setiap hari ke lebih dari 30 tujuan,” kata Al-Shayef.
Minggu lalu, pemimpin gerakan Houthi Sayyed Abdulmalik Al-Houthi juga mengeluarkan peringatan keras kepada Riyadh, mengisyaratkan tanggapan yang akan datang terhadap eskalasi ekonomi terhadap Yaman.
Al-Houthi menjabarkan persamaan untuk timbal balik: “Bank untuk bank, Bandara Riyadh untuk Bandara Sanaa, dan pelabuhan untuk pelabuhan.” Ia menekankan bahwa, “Kami tidak akan tinggal diam dalam menghadapi tindakan mereka yang tidak masuk akal dan melihat rakyat kami kelaparan dan situasi ekonomi mereka runtuh.” Pemimpin Houthi itu juga menekankan bahwa sibuk dengan pertempuran langsung untuk mendukung Gaza tidak berarti tidak bertindak terkait masalah Yaman itu sendiri.
MEMBACA: Ancaman Houthi memastikan jamaah haji Yaman yang terdampar di Arab Saudi dapat kembali dengan selamat
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id