Pemkab Cirebon Gunakan Akronim SiPepek, Guru Besar Linguistik UIN Surabaya Beri Kritik Tajam

- Redaksi

Selasa, 9 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NewsRoom.id – Guru Besar Ilmu Linguistik UIN Sunan Ampel Surabaya Kamal Yusuf menyoroti polemik akronim yang beredar di sejumlah program berbasis aplikasi digital dalam pelayanan publik. Ia menilai akronim yang dirilis Pemerintah Kabupaten Cirebon tersebut mengandung makna negatif.

Kamal menilai akronim aneh yang dibuat Pemkab Cirebon untuk sejumlah program pelayanan publik menyimpang dari substansi program yang dimaksud. Seperti diketahui, Pemkab Cirebon merilis sejumlah program pelayanan publik dengan penggunaan akronim yang menimbulkan polemik seperti SiPepek, Sithole, Simontok, Sisemok, Sicantik, Siganteng, Sipedo, Mas Dedi mamang Jantan, Jebol Ya Mas.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Ia menilai Pemerintah Kabupaten kurang peka dalam memanfaatkan ragam bahasa dan memahami konteks sosial.

“Penggunaan bahasa informal yang cenderung vulgar di ranah resmi pemerintahan dapat dinilai sangat tidak pantas dan tidak profesional. Hal ini dapat menyinggung perasaan sosial masyarakat dan bahkan dapat menimbulkan salah tafsir di masyarakat,” kata Kamal di Surabaya, Selasa (9/7/2024).

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya mengatakan, penggunaan sejumlah akronim bukan saja akan memunculkan citra positif bagi pemerintah daerah, tetapi justru akan menurunkan citra dan martabat bahasa.

Ia mengatakan, etika penggunaan bahasa harus dimiliki khususnya oleh para penyelenggara pemerintahan. “Penggunaan bahasa yang tidak senonoh dan berkonotasi negatif di lingkungan resmi pemerintahan dapat menurunkan citra dan martabat bahasa itu sendiri,” tegas Kamal.

Selain itu, Kamal juga menyebut penggunaan akronim yang janggal membuat fungsi dan tujuan awal aplikasi menjadi tidak jelas.

Akibatnya, kata Kamal, program yang dirilis pemerintah akan menimbulkan penafsiran yang tidak sesuai dengan konteks substansinya. “Sebab, Pemerintah Daerah Cirebon membuka peluang munculnya stigma negatif dan salah tafsir,” sesal Kamal.

Atas polemik yang terjadi di ruang publik tersebut, menurut doktor lulusan Universitas Leipzig, Jerman itu, ia mendesak Pemerintah Kabupaten Cirebon mengkaji ulang penggunaan akronim yang aneh dalam aplikasi dan program. Ia menyarankan agar digunakan nama yang jelas, mudah dipahami, dan sesuai dengan konteks aplikasi atau program tersebut.

“Lakukan riset dan survei untuk mengetahui persepsi masyarakat, gunakan bahasa yang santun, sopan, dan mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa. Libatkan pakar bahasa dan pakar komunikasi dalam proses penamaan aplikasi dan program pemerintah,” kata Kamal.

NewsRoom.id

Berita Terkait

Kemacetan Parah, Apa Solusi Pemprov?
Seret Pemain Project Whoosh ke Meja Hijau!
Vision Pro Killer Samsung Jauh Lebih Murah, Tapi Tetap Sangat Mahal
Planet Raksasa Ini Sangat Aneh Hingga Membuat Para Astronom Menulis Ulang Aturannya
Fisikawan Oxford Mensimulasikan “Cahaya dari Kegelapan” Quantum untuk Pertama Kalinya
Resep Kuliner Sehat dan Mudah Dibuat
Liburan ke Bromo: Itinerary & Tips Hemat
Belum semuanya terungkap ke publik, Ustaz Derry Sulaiman mengaku isi surat Ammar Zoni seram

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11:18 WIB

Kemacetan Parah, Apa Solusi Pemprov?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:47 WIB

Seret Pemain Project Whoosh ke Meja Hijau!

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Vision Pro Killer Samsung Jauh Lebih Murah, Tapi Tetap Sangat Mahal

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:14 WIB

Planet Raksasa Ini Sangat Aneh Hingga Membuat Para Astronom Menulis Ulang Aturannya

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:43 WIB

Fisikawan Oxford Mensimulasikan “Cahaya dari Kegelapan” Quantum untuk Pertama Kalinya

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:41 WIB

Liburan ke Bromo: Itinerary & Tips Hemat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:10 WIB

Belum semuanya terungkap ke publik, Ustaz Derry Sulaiman mengaku isi surat Ammar Zoni seram

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:08 WIB

James Gunn Mengatakan DCU-nya Tidak Akan Mengunjungi Kembali Darkseid Dalam Waktu Dekat

Berita Terbaru

Headline

Kemacetan Parah, Apa Solusi Pemprov?

Rabu, 22 Okt 2025 - 11:18 WIB

Headline

Seret Pemain Project Whoosh ke Meja Hijau!

Rabu, 22 Okt 2025 - 10:47 WIB