NewsRoom.id – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menanggapi pemeriksaan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/6).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Awalnya, Megawati menantang Hasto untuk berani menghadapi pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Saya bilang ke Hasto, berani nggak kamu datang, To? Kok bisa kalah sama saya, saya sudah diperiksa (polisi) tiga kali,” kata Megawati saat menyampaikan pidato politik di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).
Megawati kemudian bertanya kepada Hasto tentang penyidik KPK yang memanggilnya. Hasto menjawab Kompol Rossa Purba.
“Mama bilang yang nelpon Hasto itu namanya Kompol Rossa. Tulis itu (wartawan), berani tulis itu, saya angkat tangan ke wartawan, gampang, siapa dia (Kompol Rossa)?,” kata Megawati.
Megawati pun menantang KPK untuk memeriksanya. Ia menegaskan, jika KPK memanggilnya, semua ahli hukum akan mendampinginya.
“Nanti kalau sudah ada berita begini, bla-bla-bla, bagaimana kalau panggil Ibu Mega saja, ya, saya panggil semua ahli hukum, mau datang? Yang korup itu kan gampang diremehkan,” tegas Megawati.
Megawati kemudian menyoroti staf Hasto, Kusnadi, yang turut diperiksa KPK. Bahkan, ponsel dan ATM milik Kusnadi turut disita KPK.
“Siapa itu Kusnadi? Apa jabatannya? Jangan ketawa, berani nulis (wartawan)? Saya tantang, wartawan saja pasti tidak berani nulis, apalagi redaktur,” kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati juga menantang Komisaris Rossa untuk memanggilnya ke KPK. Megawati menegaskan dirinya cukup berani menghadapi KPK. Sebab, ia menegaskan KPK mampu berdiri kokoh di era pemerintahannya sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Gila, berani banget sih. Kalau kamu minta aku datang, datang aja ke sini, Rossa, minta aku datang dan hadapi aku,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Hasto dan stafnya Kusnadi telah diperiksa KPK dalam kasus dugaan suap pergantian anggota DPR RI yang menjerat buronan sekaligus mantan caleg PDIP Harun Masiku. KPK juga telah menyita ponsel dan buku catatan milik Hasto untuk mengusut kasus yang menjerat Harun Masiku tersebut.
NewsRoom.id