Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu meninggalkan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) setelah menghadiri upacara Hari Perdamaian dan Kebebasan, Kantor Berita Anadolu laporan.
Erdogan dan delegasinya berangkat ke Istanbul.
Presiden Siprus Turki Ersin Tatar, Perdana Menteri TRNC Unal Ustel dan Duta Besar Turki untuk Lefkosa Metin Feyzioglu mengantar Erdogan di Bandara Internasional Ercan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sebelumnya, Presiden Turki tiba di TRNC untuk menghadiri acara yang menandai peringatan 50 tahun Operasi Perdamaian Siprus, yang dikenal sebagai Hari Perdamaian dan Kebebasan.
Presiden Turki disambut oleh Tatar di Bandara Ercan di ibu kota Lefkosa. Setelah upacara penyambutan, Erdogan meletakkan karangan bunga di Monumen Ataturk di kota itu dan menandatangani buku khusus untuk situs tersebut.
Erdogan menyatakan kesiapan Ankara untuk berunding, berdiskusi, dan akhirnya mencapai perdamaian dan solusi abadi di pulau itu. Ia mengatakan pihak Siprus Yunani memiliki “mentalitas manja,” menganggap dirinya sebagai satu-satunya penguasa pulau itu.
Pulau Siprus telah terjerumus dalam konflik selama puluhan tahun antara warga Siprus Yunani dan warga Siprus Turki, meskipun ada serangkaian upaya diplomatik untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif.
Serangan etnis yang dimulai pada awal tahun 1960-an memaksa warga Siprus Turki mundur ke daerah kantong demi keselamatan mereka.
Pada tahun 1974, kudeta Siprus Yunani yang bertujuan untuk mencaplok pulau tersebut oleh Yunani menyebabkan intervensi militer Turki sebagai kekuatan penjamin untuk melindungi warga Siprus Turki dari penganiayaan dan kekerasan. Hasilnya, TRNC didirikan pada tahun 1983.
Pemerintahan Siprus Yunani diterima menjadi anggota UE pada tahun 2004, tahun yang sama ketika Siprus Yunani menggagalkan rencana PBB untuk mengakhiri pertikaian yang telah berlangsung lama.
BACA: Satelit Turki menyelesaikan pengapian ke-5 dalam perjalanan menuju orbit
Jaringan NewsRoom.id
Terkait
NewsRoom.id